Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (14/8/2020) mengatakan, Pazuello telah mengabaikan jumlah korban tewas dan fokus pada jumlah kasus yang pulih.
"Kami termasuk di antara negara-negara terkemuka dunia dalam hal pasien yang pulih," kata Pazuello saat itu seraya menambahkan bahwa 2 juta orang Brasil telah selamat dari Covid-19.
Baca juga: Presiden Brasil Sebut Ada Jamur di Paru-parunya Pasca Pemulihan akibat Covid-19
Sejak menjabat, Pazuello tidak dapat mengatasi kekurangan obat-obatan, seperti anestesi, penghambat neuromuskuler, dan obat penenang untuk intubasi pasien Covid-19, yang telah mempengaruhi 23 dari 27 negara bagian Brasil, menurut sebuah laporan yang dirilis pekan lalu oleh CONASS, sebuah dewan sekretariat kesehatan negara Brasil.
Pada Kongres Nasional Covid-19 pekan lalu, Pazuello mengatakan, kementeriannya tidak bertanggung jawab untuk membeli obat-obatan itu.
Lantas, mengatakan bahwa kekurangan obat-obatan itu merupakan bentuk "ketidakstabilan pasar" yang disebabkan oleh kelangkaan di beberapa negara bagian.
Menurut Sergio Cimerman, Direktur Teknis Penyakit Menular Masyarakat Brasil, bahwa Pazuello yang menjabat sebagai menteri sementara selama pandemi, menciptakan ketidakpastian.
"Pemerintah federal terlalu banyak mengalihkan masalah kepada gubernur dan wali kota, sehingga mereka akan memutuskan apa yang harus dilakukan di setiap tempat. Seharusnya sebaliknya, pemerintah federal harus menunjukkan arah yang harus diikuti oleh pemerintah daerah," ujar Cimerman.
Satu-satunya cerita positif bagi pemerintah Bolsonaro, menurut Cimerman adalah telah diselenggarakannya 3 uji coba vaksin di Brasil.
Uji coba itu melibatkan perusahaan farmasi Swiss, AstraZeneca, yang bekerja dengan Universitas Oxford Inggris, perusahaan biotek China Sinovac bekerja sama dengan Institut Butantan Brasil, dan raksasa farmasi AS Pfizer yang bekerja dengan BioNTech Jerman.
"Saya dapat membuktikan kepada Anda bahwa AstraZeneca-Oxford masih merupakan pilihan terbaik kami, (vaksin) yang paling menjanjikan, tetapi kami masih memperhatikan yang lainnya, dan kami dapat dengan cepat melakukan pembelian (perjanjian) lagi," Pazuello kata pada Kamis (13/8/2020).
Cimerman yakin Pazuello akan tetap menjabat sampai pandemi virus corona berakhir.
"Ada begitu banyak implikasi politik, terutama terkait dengan perawatan medis yang diyakini presiden. Tidak ada dokter, yang perilakunya berdasarkan kriteria ilmiah, akan menerima jabatan ini," kata Cimerman.
Baca juga: Istri Presiden Brasil Michelle Bolsonaro Positif Covid-19 Usai Suaminya Sembuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.