Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Hezbollah Bersalah Atas Pembunuhan Rafic Hariri, Mantan PM Lebanon 2005 Silam

Kompas.com - 19/08/2020, 10:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

LEIDSCHENDAM, KOMPAS.com - Pengadilan yang didukung PBB pada Selasa (18/8/2020), menemukan hasil bahwa seorang anggota gerakan Syiah Hezbollah bersalah atas pembunuhan mantan perdana menteri Lebanon, Rafic Hariri, pada 2005 silam. 

Sementara, membebaskan 3 tersangka lainnya, setelah persidangan selama bertahun-tahun.

Melansir AFP pada Selasa (18/8/2020), Salim Ayyash berusia 56 tahun, dihukum in absentia oleh Pengadilan Khusus untuk Lebanon yang berbasis di Belanda atas bom bunuh diri besar-besaran di Beirut, yang menewaskan politisi Sunni, Hariri dan 21 orang lainnya.

"Dewan pengadilan menemukan Ayyash bersalah tanpa keraguan sebagai salah satu pelaku pembunuhan Rafic Hariri," kata Ketua Hakim Pengadilan, David Re.

Menanggapi para korban serangan, Re berkata, "Kami sangat berharap putusan hari ini akan memberi Anda semacam hasil akhir."

Baca juga: Warga Lebanon Berharap Banyak pada Penyelidikan Internasional, untuk Mengungkap Tragedi Ledakan

Namun, hakim mengatakan tidak ada cukup bukti untuk menghukum Assad Sabra (43 tahun), Hussein Oneissi (46 tahun), dan Hassan Habib Merhi (54 tahun), atas ledakan itu, yang mengubah wajah Timur Tengah.

Para hakim juga mengatakan tidak ada bukti yang secara langsung menghubungkan Suriah, bekas penguasa militer di Lebanon, atau kepemimpinan Hezbollah atas serangan itu.

Hukuman untuk Ayyash akan diputuskan di agenda berikutnya. Besar kemungkinan dia akan menghadapi hukuman penjara seumur hidup.

Sementara, Ketua Hezbollah, Hassan Nasrallah telah menolak untuk menyerahkan keempat terdakwa dan menolak legitimasi pengadilan.

Putra Hariri, Saad, yang juga mantan perdana menteri Lebanon, yang mengikuti persidangan berada dalam perlindungan yang aman.

Baca juga: Iran: Negara Barat Memanfaatkan Kondisi Pasca-ledakan di Lebanon

Plot telpon seluler

Hakim mengatakan ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa Ayyash berada di pusat jaringan pengguna telepon seluler yang memantau pergerakan Hariri selama berbulan-bulan sebelum pembunuhannya.

Seorang pembom bunuh diri yang masih tak dikenal yang mengendarai truk Mitsubishi yang berisi bahan peledak untuk meledakkan dirinya saat iring-iringan mobil Hariri lewat di tepi pantai Beirut pada Hari Valentine tahun 2005.

Jaksa penuntut mengatakan Ayyash adalah biang keladi kelompok itu, sementara Oneissi dan Sabra diduga mengirim video palsu ke saluran berita Al-Jazeera yang mengklaim bertanggung jawab atas nama kelompok yang dibuat-buat.

lKemudian, Merhi dituduh terlibat secara umum dalam plot tersebut.

Para hakim mengatakan bukti juga menghubungkan telepon yang digunakan dalam serangan itu dengan komandan Hezbollah Mustafa Badreddine, yang didakwa oleh pengadilan, tetapi diyakini telah terbunuh di daerah Damaskus pada Mei 2016.

Baca juga: FBI Akan Bergabung dalam Penyelidikan Ledakan di Beirut, Lebanon

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com