Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Akan Bergabung dalam Penyelidikan Ledakan di Beirut, Lebanon

Kompas.com - 14/08/2020, 19:16 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Aljazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Otoritas Lebanon mengundang FBI untuk membantu penyelidikan, termasuk penyelidik asal Perancis yang turut ambil bagian.

Dilansir Aljazeera, FBI akan bergabung dengan Lebanon serta penyelidik internasional lainnya dalam investigasi ledakan besar di Pelabuhan Beirut Selasa lalu (4/8/2020) dan menewaskan 170 orang serta melukai ribuan orang lainnya.

Ledakan itu juga telah menyebabkan kehancuran luas di ibu kota negara yang tengah dilanda krisis itu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: FBI Dibentuk

Menurut Wakil Menteri Urusan Politik AS, David Hale saat mengunjungi Gemmayzeh yang rusak akibat ledakan, keterlibatan FBI adalah salah satu cara Washington dalam membantu persoalan Lebanon.

"FBI akan segera bergabung dengan penyelidik Lebanon dan internasional atas undangan Lebanon untuk membantu menjawab pertanyaan yang saya yakin semua orang miliki tentang situasi yang menyebabkan ledakan ini," kata David Hale pada wartawan.

Sampai detik ini masih belum diketahui apa penyebab kebakaran yang diduga dipicu oleh 2.750 ton amonium nitrat di dalam gudang pelabuhan.

Baca juga: Ledakan Beirut, Siapa yang Seharusnya Bertanggung Jawab?

Pejabat Lebanon pada Kamis kemarin (13/8/2020) sepakat menunjuk seorang penyelidik yudisial untuk memimpin penyelidikan di bawah naungan Dewan Yudisial Tertinggi, yang menangani kejahatan yang melanggar keamanan nasional negara dan kejahatan politik.

Kedutaan Besar AS mengatakan bahwa Hale diharapkan "menegaskan kembali komitmen pemerintah AS untuk membantu rakyat Lebanon dalam pemulihan dari tragedi dan membangun kembali kehidupan mereka".

Dia juga akan menekankan "kebutuhan mendesak" untuk merangkul reformasi fundamental oleh para pemimpin Lebanon.

Baca juga: Presiden Perancis Peringatkan Iran Tidak Mengintervensi Politik Lebanon

Sejauh ini, Washington telah menawarkan 18 juta dollar AS bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Badan Pembangunan Internasional AS dan departemen pertahanan juga negara bagian.

AS sendiri adalah salah satu donor terbesar untuk angkatan bersenjata Lebanon. Tapi Washington memandang Hezbollah, pemain politik yang kuat di pemerintahan dan parlemen, sebagai kelompok teroris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com