Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Akrab, Iran Masih Tunggu Konfirmasi Vaksin Corona Rusia dari WHO

Kompas.com - 19/08/2020, 07:19 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran mengatakan akan menunggu persetujuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelum membeli vaksin virus corona Rusia.

Pernyataan tersebut diungkapkan Iran pada Selasa (18/8/2020) sebagaimana dilansir dari AFP.

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia telah membuat vaksin virus corona pertama di dunia yang diberi nama Sputnik V.

Rusia mengklaim vaksin tersebut menawarkan "kekebalan berkelanjutan" terhadap Covid-19 dan sedang dalam tahap akhir uji coba pada manusia.

Baca juga: Vaksin Corona Harus Diberikan ke 7 Miliar Orang di Dunia, Bagaimana Caranya?

Iran dilaporkan tengah berjuang membendung penyebaran virus corona yang semakin parah di negeri tersebut.

Anggota Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Iran, Alireza Zali, mengatakan Iran masih menunggu konfirmasi komunitas internasional, termasuk WHO, sebelum membeli Sputnik V.

"Agar vaksin itu bisa digunakan, organisasi asli dan independen seperti WHO harus mengomentari dan menyetujuinya. Dan itu belum terjadi," kata Zali dalam konferensi pers di Teheran.

Dia menambahkan setelah mendapat persetujuan ilmiah, Iran akan bernegosiasi untuk mendapatkan vaksin.

Baca juga: Rusia Mulai Produksi Vaksin Corona Sputnik V

Pernyataannya tersebut datang ketika Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Sima Sadat Lari, mengumumkan 168 kematian akibat virus corona lainnya dalam 24 jam terakhir.

Sehingga, total kematian akibat virus corona di Iran tercatat menjadi 19.972 kematian.

Sadat Lari juga melaporkan 2.385 kasus infeksi virus corona terbaru selama 24 jam terakhir.

Penambahan tersebut membuat total jumlah kasus virus corona di Iran menjadi 347.835 kasus.

Baca juga: Jika Vaksin Covid-19 Terbukti Ampuh, AS Akan Berikan Gratis ke Semua Warganya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com