Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamala Harris: Cawapres Pilihan Joe Biden yang Bangga Berdarah India

Kompas.com - 12/08/2020, 15:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Senator AS Kamala Harris dipilih oleh Joe Biden sebagai calon wakil presiden dari Partai Demokrat. Dia dikenal sebagai politikus kulit hitam terkemuka, tapi dia juga bangga dengan darah Indianya.

"Nama saya diucapkan" Comma-la ", seperti tanda baca," tulis Kamala Harris dalam otobiografinya tahun 2018, The Truths We Hold.

Senator California itu adalah anak dari ibu yang dilahirkan di India dan ayah kelahiran Jamaika. Ia kemudian menjelaskan arti nama Indianya.

Baca juga: Joe Biden Pilih Senator Kamala Harris sebagai Cawapres Melawan Trump

"Artinya 'bunga teratai', yang merupakan simbol penting dalam budaya India. Teratai tumbuh di bawah air, bunganya menjulang di atas permukaan sementara akarnya tertanam kuat di dasar sungai."

Pada awal kehidupannya, Kamala muda dan saudara perempuannya, Maya, dibesarkan di sebuah rumah yang diramaikan oleh musik seniman kulit hitam Amerika.

Ibunya bernyanyi lagu gospel Aretha Franklin, sedangkan ayahnya, pecinta jazz, yang mengajar ekonomi di Universitas Stanford, akan memutar lagu Thelonius Monk dan John Coltrane pada alat pemutar piringan hitam.

Shyamala Gopalan dan Donald Harris berpisah ketika Kamala Harris berusia lima tahun.

Dia dibesarkan oleh ibunya -seorang penganut Hindu- yang merupakan seorang peneliti kanker dan aktivis hak-hak sipil.

Kamala, Maya, dan Shyamala dikenal sebagai "Shyamala and the girls".

Baca juga: Trump Sebut Cawapres Biden, Kamala Harris, Buruk dan Licik

Ibunya memastikan kedua putrinya mengetahui latar belakang mereka.

"Ibu saya mengerti betul bahwa dia membesarkan dua anak perempuan kulit hitam. Dia tahu bahwa tanah air tempat anak-anaknya tumbuh besar akan melihat Maya dan saya sebagai gadis kulit hitam, dan dia bertekad untuk memastikan kami akan tumbuh menjadi wanita kulit hitam yang percaya diri," tulisnya.

"Harris tumbuh dengan merangkul budaya Indianya, tetapi menjalani kehidupan Afrika-Amerika tetapi menjalani kehidupan Afrika-Amerika dengan bangga," tulis Washington Post tahun lalu.

Ketika dia mencalonkan diri untuk kursi Senat pada 2015, majalah Economist menggambarkannya sebagai "putri seorang peneliti kanker India dan seorang profesor ekonomi Jamaika, dia adalah perempuan pertama, orang Afrika-Amerika dan Asia pertama yang menjadi Jaksa Agung California".

Baca juga: Kamala Harris, Cawapres Biden untuk Pilpres AS Dikenal sebagai Sosok Pendobrak

Senator Partai Demokrat asal California, Kamala Harris. (AFP/MARK RALSTON) Senator Partai Demokrat asal California, Kamala Harris. (AFP/MARK RALSTON)

Senator berusia 55 tahun itu mengatakan dia tidak bergulat dengan identitasnya dan menggambarkan dirinya hanya sebagai "orang Amerika".

Dalam banyak hal, kata orang-orang yang mengenalnya, Harris berdiri di dua komunitas itu dengan mudah.

Dalam sebuah video yang dibuatnya dengan komedian dan aktris India-Amerika Mindy Kaling, yang diunggah ke halaman Youtube saat pemilihan presiden, keduanya memasak makanan India bersama dan mengobrol tentang latar belakang India selatan mereka.

Kaling mengatakan meskipun tidak semua orang tahu tentang setengah dari latar belakang keluarga Harris, orang India-Amerika lainnya yang dia temui sering mengemukakan fakta tersebut.

Baca juga: Sempat Calon Unggulan, Senator Kamala Harris Mundur dari Pertarungan Pilpres AS 2020

"Ini seperti hal yang sangat kami sukai, membuat Anda mencalonkan diri sebagai presiden," kata Kaling.

Kaling bertanya kepada Harris apakah dia dibesarkan dengan makan makanan India Selatan.

Harris menyebut nama-nama masakan India yang dibuat di rumahnya: "Nasi yang banyak dan yogurt, kari kentang, dal, banyak dal, idli".

Dia juga mengatakan ketika dia mengunjungi rumah ibunya di India, kakeknya akan meminta roti panggang ala Prancis - yang dibuat dengan telur - ketika neneknya yang vegetarian keluar rumah (di India, telur dianggap non-vegetarian).

Dalam bukunya, dia menulis bahwa dia membuat biryani India - dan spageti Bolognese - di rumah.

(Pada Selasa 11 Agustus 2020, Kaling menyebut pencalonan wakil presiden Harris sebagai "hari yang menyenangkan ... terutama untuk perempuan-perempuan kulit hitam dan India").

Ketika Harris menikah dengan Douglas Emhoff, seorang pengacara, pada 2014, "sesuai dengan warisan India dan Yahudi [kami] masing-masing", dia mengenakan karangan bunga di leher suaminya dan Emhoff menginjak gelas.

Citra publik Harris lebih terkait dengan identitasnya sebagai seorang politisi Afrika-Amerika, terutama dalam percakapan publik seputar ras dan gerakan Black Lives Matter di AS.

Tetapi orang India-Amerika juga melihatnya sebagai salah satu dari mereka, pencalonannya menunjukkan potensi pengakuan yang lebih luas terhadap komunitas India dan Asia Selatan di negara tersebut.

Jelas bahwa almarhum ibunya adalah inspirasi besar bagi Harris. Gopalan lahir di kota Chennai di India selatan, sebagai anak tertua dari empat bersaudara.

Baca juga: Kamala Harris, Senator Oposisi yang Calonkan Diri Jadi Capres AS

Senator California Kamala HarrisAFP /Saul Loeb Senator California Kamala Harris

Dia lulus dari Universitas Delhi pada usia 19 tahun, dan mendaftar ke program pascasarjana di Berkeley, "universitas yang belum pernah dilihatnya, di negara yang belum pernah dia kunjungi".

Dia meninggalkan India pada 1958 untuk mengejar gelar doktor di bidang nutrisi dan endokrinologi, dan kemudian menjadi peneliti kanker payudara.

"Sulit bagi saya membayangkan betapa sulitnya bagi orangtuanya untuk melepaskan kepergiannya. Perjalanan jet komersial baru saja mulai berkembang secara global. Bukan hal yang mudah untuk tetap berhubungan. Namun, ketika ibu saya meminta izin untuk pindah ke California, kakek nenek saya tidak menghalangi," kata Harris.

Baca juga: Dukungan Barack Obama kepada Mantan Wapresnya, Joe Biden dalam Melawan Trump

Harris menulis bahwa ibunya diharapkan untuk kembali ke rumah setelah menyelesaikan pendidikannya, dan menyetujui perjodohan.

"Tapi takdir punya rencana lain."

Dia bertemu ayah Kamala Harris dan jatuh cinta di Berkeley saat berpartisipasi dalam gerakan hak-hak sipil.

"Pernikahannya - dan keputusannya untuk tinggal di AS - adalah tindakan yang menunjukkan penentuan nasib sendiri dan cinta," tulis Harris.

Gopalan meraih gelar doktornya pada usia 25 tahun 1964, tahun yang sama dengan kelahiran Harris.

Harris menulis bahwa ibunya terus bekerja hingga saat melahirkan dua putrinya - "dalam kasus pertama air ketubannya pecah ketika dia berada di lab; dan yang kedua, saat dia membuat kue strudel apel".

Di India, Gopalan dibesarkan dalam rumah tangga dengan nuansa "aktivisme politik dan kepemimpinan sipil".

Neneknya tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah menengah atas, tetapi merupakan pengurus komunitas yang menangani korban kekerasan dalam rumah tangga dan mendidik perempuan tentang kontrasepsi.

Kakeknya, PV Gopalan, adalah seorang diplomat senior di pemerintah India yang tinggal di Zambia setelah kemerdekaan, dan dia membantu menyelesaikan urusan pengungsi.

Dalam bukunya, dia tidak banyak bicara tentang perjalanannya ke India.

Baca juga: Biden ke Komunitas Muslim Amerika: Bantu Saya Kalahkan Trump

Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) berdebat dengan Senator California Kamala Harris di debat Calon Presiden Partai Demokrat yang diselenggarakan di Arsht Center,  Miami, Florida, Kamis malam (27/6/2019)AFP/Getty Images/SAUL LOEB Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) berdebat dengan Senator California Kamala Harris di debat Calon Presiden Partai Demokrat yang diselenggarakan di Arsht Center, Miami, Florida, Kamis malam (27/6/2019)

Tetapi dia menulis bahwa dia dekat dengan saudara laki-laki dan dua saudara perempuan ibunya. Mereka tetap berhubungan melalui panggilan jarak jauh dan surat serta perjalanan berkala.

Ibu Harris meninggal pada 2009, dalam usia 70 tahun.

Aktivis Partai Demokrat AS seperti Shekar Narasimhan mengatakan pencalonannya akan menjadi "seismik" bagi komunitas India-Amerika.

"Dia seorang perempuan, dia birasial, dia akan membantu memenangkan pemilihan untuk Biden, dia menarik berbagai komunitas dan dia benar-benar pintar."

"Bagaimana orang India-Amerika tidak bangga padanya? Ini adalah pertanda bahwa kita sudah dewasa."

Baca juga: Biden Kutip Hadis Nabi Muhammad, Cari Dukungan dari Komunitas Muslim Amerika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com