Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Perempuan Ini Punya "Misi" Tumbangkan Diktator Terakhir Eropa

Kompas.com - 09/08/2020, 17:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

MINSK, KOMPAS.com - Pada Minggu ini (9/8/2020), seharusnya Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, bisa melenggang untuk berkuasa lebih dari 30 tahun.

Jika merujuk pada pemilihan sebelumnya, semua penantangnya tak memberi perlawanan berarti karena aparat bakal memberangus mereka.

Namun dalam pemilihan kali ini, Lukashenko tidak akan semudah itu melenggang seperti lima edisi sebelumnya. Sebab, kini ada tiga perempuan yang punya "misi" menghentikannya.

Baca juga: Presiden Belarus Ini Mengaku Berhasil Kalahkan Virus Corona

Ketiga Srikandi tangguh itu adalah Svetlana Tikhanovskaya, Veronika Tsepkalo, dan Maria Kolesnikova, dilaporkan Sky News Sabtu (8/8/2020).

Mereka bertiga merupakan istri sekaligus manajer kampanye dari tiga kandidat presiden yang dilarang untuk mengikuti pemilihan di Belarus.

Mereka berusaha untuk menggalang dukungan dari kelompok oposisi dan memusatkannya ke Tikhanovskaya, seorang ibu berusia 37 tahun.

Suami Tikhanovskaya, Sergei, merupakan blogger di YouTube. Sementara atasan Kolesnikova, Victor Babaryko, adalah bankir. Mereka dipenjara saat masa kampanye.

Sementara suami Tsepkalo, Valery, merupakan mantan duta besar untuk Amerika Serikat (AS), sekaligus figur penting di sektor IT Belarus.

Dia memutuskan untuk mengasingkan diri ke Moskwa, Rusia, bersama dua anak mereka setelah merasa bahwa situasi negara tengah berbahaya.

Baca juga: Presiden Belarus Hadiri Paskah di Tengah Covid-19: Saya Tak Setuju Orang Dihalangi ke Gereja

Kepada koresponden Sky News Diana Magnay, Valery menjelaskan bahwa mereka memutuskan ke Rusia setelah mendapat bocoran dari dua sumber terpercaya.

"Ada rencana untuk menahan kami dan memisahkan anak kami dengan alasan kami orangtua yang buruk. Jadi, kami menetapkan keputusan ini," jelas Valery.

Tikhanovskaya disebut mengirim anak-anaknya ke Eropa demi memasitkan keselamatan mereka, dengan buah kandidat oposisi lain sudah lama dipisahkan dan ditempatkan di panti asuhan negara.

Dalam kampanyenya di kota Mogilev, Tikhanovskaya mengatakan bahwa dia beberapa kali mempunyai keinginan untuk mengundurkan diri.

Dia mengungkapkan tidak bisa berbicara di depan publik dan tidak berdaya ketika menghadapi tindakan pemerintah yang menangkap suaminya.

Baca juga: Presiden Belarus ini Sebut Vodka dan Sauna Lindungi Diri dari Virus Corona

Presiden Belarus Alexander Lukashenko ketika hadir dalam perayaan hari kemerdekaan di Minsk, pada 3 Juli 2020.REUTERS PHOTO/Vasily Fedosenko Presiden Belarus Alexander Lukashenko ketika hadir dalam perayaan hari kemerdekaan di Minsk, pada 3 Juli 2020.

"Namun, berusaha meyakini bahwa kalian semua masih bersatu sebagai bangsa ini membuat saya bisa melewatinya," ujar Tikhanovskaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com