Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

75 Tahun Peringatan Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki, AS Belum Mau Minta Maaf

Kompas.com - 09/08/2020, 16:59 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

NAGASAKI, KOMPAS.com - Kota Nagasaki, Jepang pada Minggu (9/8/2020) memperingati 75 tahun penjatuhan bom atom yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS).

Upacara peringatan tersebut dihadiri oleh wali kota Nagasaki dan jajaran pemimpin Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagaimana dilansir dari AFP, Minggu. 

Kota Nagasaki diratakan oleh bom atom selang tiga hari setelah Hiroshima yang sebelumnya juga diluluhlantakkan oleh bom atom.

Para penyintas, kerabat penyintas, dan segelintir pejabat asing menghadiri upacara peringatan di Nagasaki dan mereka menyerukan perdamaian dunia.

Para peserta memanjatkan doa dengan khidmat pukul 11.02 waktu setempat. Pukul 11.02 merupakan saat bom atom dijatuhkan ke kota itu.

Baca juga: Kokura, Kisah Kota Jepang yang Batal Jadi Sasaran Kiamat Bom Atom

Wali Kota Nagasaki Tomihisa Taue dalam pidatonya mengatakan bahwa kengerian akibat senjata nuklir perlu disebarkan secara luas kepada seluruh dunia.

Dia menambahkan para penyintas tak henti-hentinya menceritakan pengalaman mengerikan yang mereka alami.

Taue menganalogikan senjata nuklir tersebut seperti halnya virus corona. Orang tidak benar-benar tahu bahayanya sampai itu menyebar luas dan menimbulkan kerusakan yang masif.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dalam pesan yang dibacakan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBB Izumi Nakamitsu, memperingatkan bahwa penggunaan senjata nuklir secara sengaja maupun secara tidak sengaja atau salah perhitungan sangat berbahaya.

"Kemajuan bersejarah dalam pelucutan senjata nuklir berada dalam bahaya. Tren yang mengkhawatirkan ini harus dibalik," kata Nakamitsu.

Baca juga: Kisah 3 Wanita Korban Selamat dari Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki 75 Tahun Silam

Dunia Tanpa Senjata Nuklir

Jumlah peserta dalam upacara peringatan tahun ini berkurang menjadi sekitar sepersepuluh dari tahun-tahun sebelumnya.

Itu disebabkan karena pandemi virus corona yang semakin merebak di seluruh dunia. Namun prosesi upacara peringatan disiarkan secara langsung melalui online dalam bahasa Jepang dan Inggris.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memperbarui janjinya bahwa Jepang akan memimpin upaya komunitas internasional menuju realisasi dunia bebas senjata nuklir.

Salah satu penyintas bom atom, Terumi Tanaka (88), berusia 13 tahun ketika bom menghantam Nagasaki.

Dia berada di rumahnya yang terletak lereng bukit dan melihat semuanya menjadi putih ketika bom atom itu dijatuhkan.

Baca juga: Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki Disiapkan Selama 6 Tahun, Ini Prosesnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com