Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

75 Tahun Peringatan Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki, AS Belum Mau Minta Maaf

Kompas.com - 09/08/2020, 16:59 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

"Saya melihat banyak orang dengan luka bakar dan luka parah dievakuasi. Sebuah sekolah menjadi tempat penampungan," kata Tanaka kepada AFP baru-baru ini.

Dia menambahkan dua bibinya meninggal akibat serangan biadab tersebut.

“Para penyintas bom atom percaya bahwa dunia harus meninggalkan senjata nuklir karena kami tidak ingin generasi muda mengalami hal yang sama,” tambah Tanaka.

Penyintas lain, Shigemi Fukahori (89) mengatakan kaum muda harus meneruskan tongkat estafet gerakan penghapusan senjata nuklir.

"Saya bertekad untuk terus memohon (kepada dunia) bahwa Nagasaki harus menjadi kota terakhir yang terkena bom atom," kata Fukahori.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Peledakan Bom Atom Pertama

AS menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, menewaskan sekitar 140.000 orang. Beberapa orang meninggal beberapa hari setelah ledakan karena terpapar radiasi.

Tiga hari kemudian, tepatnya pada 9 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom lagi di kota pelabuhan Nagasaki dan menewaskan 74.000 orang.

Akhirnya, Jepang mengumumkan menyerah dalam Perang Dunia II pada 15 Agustus 1945.

AS tidak pernah menyetujui tuntutan Jepang untuk meminta maaf atas hilangnya nyawa tak berdosa dalam dua pengeboman tersebut.

Baca juga: Hiroshima dan Nagasaki, Jadi Kota Maju Setelah Tragedi Bom Atom

Tahun lalu, Paus Fransiskus bertemu dengan beberapa penyintas bom atom dalam kunjungan ke Hiroshima dan Nagasaki.

Dia memberikan penghormatan kepada korban bom atom atas “kengerian yang tak terkatakan” yang diderita para korban.

Pada 2016, Barack Obama menjadi presiden AS pertama yang mengunjungi Hiroshima.

Dia tidak meminta maaf atas serangan itu tetapi merangkul korban selamat dan menyerukan dunia yang bebas dari senjata nuklir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com