Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Belarus Hadiri Paskah di Tengah Covid-19: Saya Tak Setuju Orang Dihalangi ke Gereja

Kompas.com - 19/04/2020, 20:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MINSK, KOMPAS.com - Presiden Belarus Alexander Lukashenko menghadiri perayaan paskah di tengah pandemi Covid-19 pada Minggu waktu setempat (19/4/2020).

Lukashenko mengecam negara lain yang menerapkan peraturan berisi larangan bagi warganya untuk hadir ke gereja pada saat ibadah.

Presiden yang menjabat sejak Belarus terbentuk pada 20 Juli 1994 menuai sorotan dunia. Sebab, dia dianggap meremehkan berbahayanya Covid-19.

Baca juga: Presiden Belarus ini Sebut Vodka dan Sauna Lindungi Diri dari Virus Corona

Alexander Lukashenko mengizinkan sejumlah kegiatan publik tetap diadakan seperti laga sepak bola. Padahal, mereka sudah melaporkan 4.000 kasus.

Sementara sejumlah negara melarang adanya perayaan publik Paskah bagi Ortodoks, Belarus tetap membuka gereja bagi jemaat.

"Saya tak setuju jika ada yang menghalangi orang ke gereja. Saya tak menyukai kebijakan itu," kata Lukashenko seperti dikutip Belta via AFP.

Presiden berusia 65 tahun tersebut menjelaskan, negaranya sudah berpengalaman menghadapi virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu setiap tahun.

Ortodoks merayakan Paskah satu pekan setelah Protestan dan Katolik pada tahun ini. Sebab, mereka mengikuti penanggalan yang berbeda.

Sikap Lukashenko bertolak belakang dengan pemimpin negara lain dengan jumlah umat Ortodoks yang cukup banyak. Seperti Presiden Rusia Vladimir Putin yang tak menghadiri Paskah.

Lukashenko memutuskan tetap menghadiri perayaan kebangkitan Yesus Kristus itu bersama putranya di biara di desa timur Minsk.

Lukashenko menyalakan lilin dan berbicara dengan jemaat lainnya setelah ibadah selesai, demikian keterangan dari kantor kepresidenan.

Sang presiden dan anaknya, Nikolai, sama-sama mengenakan setelan hitam tanpa memakai masker. Mereka menyalakan lilin disaksikan biarawan dan umat.

Dia juga terlihat menyerahkan bunga ke sekelompok orang. Dia menegaskan apa pun yang terjadi, dia tidak akan menutup apa pun.

"Saya selalu datang ke gereja, dan saya akan terus melakukannya," tegasnya. Biara yang dia kunjungi disebut pernah ditutup bertahun-tahun oleh Uni Soviet.

Baca juga: Presiden Belarus Sebut Negerinya Siap Bersatu dengan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com