Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ludahi Petugas Garda Terdepan Covid-19, Siap-siap Didenda Rp 49 Juta di Sydney

Kompas.com - 19/04/2020, 20:41 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

SYDNEY, KOMPAS.com - Pemerintah New South Wales (NSW), negara bagian Australia, telah mengeluarkan aturan denda sebanyak 5.000 dollar Australia (sekitar Rp 49 juta) untuk orang yang sengaja batuk dan meludah di hadapan petugas medis mana pun.

Peraturan itu dikeluarkan setelah ada insiden yang menimpa petugas pemeriksa dan petugas transportasi.

Mulai Senin (20/4/2020), polisi NSW akan memiliki kekuatan hukum untuk mengeluarkan denda berat di tempat kejadian.

Baca juga: Jasad Petugas Medis NHS Ini Sempat Hilang, Keluarga Keluhkan Biaya Pemakaman

Denda itu diberikan kepada siapa saja yang batuk atau meludah kepada pekerja garda depan virus corona selama epidemi Covid-19.

Hal itu diputuskan setelah Menteri Kesehatan Bradley Hazzard memperpanjang arahan Menteri berdasarkan Undang Undang Kesehatan Masyarakat.

"Covid-19 sama berbahayanya dengan senjata, jadi siapa pun yang menganggap lucu, meludah atau batuk pada seseorang tanpa diragukan lagi adalah belatung yang menyedihkan," kata Hazzard.

Baca juga: Bersepeda 1.000 Km untuk Menikah, Pria Ini Ditangkap dan Dikarantina

Denda hanya berlaku untuk personil garis depan termasuk juga perawat, dokter, polisi, apoteker dan paramedis sejak diperkenalkan minggu lalu.

"Sayangnya, sekarang ada juga insiden di mana staf bagian ritel dan staf transportasi juga mengalami perilaku berbahaya yang menjijikkan ini, dan itu tidak akan ditoleransi," kata Hazzard.

Staf di sebuah supermarket di Mount Druitt melaporkan seorang pelanggan dengan sengaja terbatuk-batuk di hadapan seorang operator pemeriksa ketika mereka menolak pengembalian uang yang bukan hak mereka.

Baca juga: Tak Ada Pakan Saat Wabah Covid-19, Ratusan Ribu Itik Dikubur Hidup-hidup di Iran

Selain itu, di sebuah toko grosir di Vincentia di pantai selatan seorang pelanggan yang agresif meludah di mulut seorang anggota staf senior yang datang untuk membantu seorang pekerja muda.

Bernie Smith, Sekretaris Negara SDA, serikat pekerja ritel, makanan cepat saji, dan gudang menyambut denda tersebut sebagai tanda bahwa masyarakat tidak memiliki kebijakan toleransi terhadap "serangan keji" ini.

"Anggota kami bekerja sangat keras dalam lingkungan yang penuh tekanan, membuat kami semua diperlakukan menjijikkan seperti ini cukup menyedihkan," kata Smith.

Baca juga: Perawat Ini Ungkap Kata-kata Terakhir Pasien Covid-19 yang Pilu

Dia menceritakan "pria muda" yang bekerja di sebuah supermarket di pantai tengah sedang batuk di bagian depan toko ketika dia mencoba mengarahkan pelanggan untuk mematuhi jarak sosial.

Di sebuah supermarket Bega, sekelompok anak lelaki berjalan melalui pepulauan sembari batuk-batuk dan meludah ke arah staf.

"Mereka mungkin berpikir itu lucu tapi tidak... itu penyerangan," kata Smith.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com