Namun dia juga khawatir peristiwa pengeboman itu memudar dari ingatan kolektif.
"Hari ini, anak-anak dan cucu dari para penyintas, seperti saya, sedang berkampanye. Namun bobot kata-kata kami mungkin kurang dari setengah dari kesaksian para penyintas," kata Hayashida.
Hayashida mengatakan bahwa mereka benar-benar membutuhkan dukungan dunia untuk menghapuskan senjata nuklir di muka bumi ini sementara para penyintas masih hidup.
Keinginan itu yang menjiwai Keiko Ogura (83) yang benar-benar ingin agar senjata nuklir di seluruh dunia dihapuskan.
"Kami, hibakusha tua, ingin melihat penghapusan nuklir sesegera mungkin. Di akhirat, kami ingin melapor kepada korban meninggal [bahwa nuklir sudah hilang] ketika kami mati kelak,” pungkas Ogura.
Baca juga: 6 November 1944, Plutonium Diproduksi di Hanford Site untuk Jadi Bom Atom
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.