Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miras Oplosan Tewaskan 98 Orang, Keluarga Tolak Ungkap Kematian Korban

Kompas.com - 03/08/2020, 14:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas akibat miras oplosan di India mencapai 98 orang pada Minggu (2/8/2020).

Insiden itu terjadi di Negara Bagian Punjab, India utara.

Sejauh ini polisi telah menangkap 25 orang pelaku yang mulai terungkap akhir pekan lalu, demikian laporan dari Press Trust of India yang dikutip AFP Senin (3/8/2020).

Baca juga: Korban Tewas Tragedi Miras Oplosan di India Capai 98 Orang

Ratusan orang meninggal setiap tahun di India gara-gara miras oplosan, yang varian termurahnya dijual seharga 10 rupee (sekitar Rp 2.000) per liter.

Harga yang sangat terjangkau, bahkan bagi golongan miskin sekalipun.

Sementara itu khusus di distrik Tarn Taran, Punjab, jumlah korban tewas akibat miras oplosan ini adalah 75 orang.

Angka itu diungkap oleh wakil komisioner pemerintah daerah Kulwant Singh, setelah adanya penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga: Akibat Tenggak Miras Oplosan, 69 Warga India Tewas

"Beberapa keluarga menolak beberkan rincian kematian, bahkan ada yang sudah melakukan kremasi terhadap jenazah."

"Kami mendapat angka ini setelah mengumpulkan informasi," kata Singh kepada AFP Minggu (2/8/2020).

Kemudian 11 orang tewas di distrik Gurdaspur, kata seorang petugas setempat kepada AFP.

Press Trust of India pada Sabtu (1/8/2020) melaporkan, miras oplosan juga menewaskan 12 orang di Amritsar.

Dengan demikian, korban meninggal akibat miras oplosan kini mencapai 98 orang.

Baca juga: Sudan Cabut Syariat Islam, Non-Muslim Boleh Minum Miras, Hukum Cambuk Ditiadakan

Di hari berkabung keluarga korban, partai oposisi dalam serangkaian twit meminta pemerintah Punjab "menindak mafia miras".

Kepala Menteri Negara Bagian Punjab Amarinder Singh pada Jumat (31/7/2020) mengatakan, ia telah memerintahkan penyelidikan khusus atas kasus ini, dan "siapa pun yang dinyatakan bersalah tak akan diampuni".

Dalam insiden terpisah di hari yang sama, pihak berwenang di selatan Negara Bagian Andhra Pradesh mengatakan, 9 orang tewas akibat meminum hand sanitizer yang mengandung alkohol.

Total 5 miliar liter minuman keras diminum di India setiap tahunnya, dan sekitar 40 persen diproduksi secara ilegal, menurut Asosiasi Minuman Keras dan Anggur Internasional India.

Baca juga: Pesta Miras Oplosan dari Hand Sanitizer, 9 Orang di India Tewas

Kasus kematian yang sering dilaporkan adalah mencapur miras dengan metanol.

Cairan alkohol itu sangat beracun dan terkadang digunakan sebagai bahan anti-beku.

Jika dicerna di tubuh manusia, metanol dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati, dan dalam dosis tinggi dapat berujung kematian.

AFP memberitakan, pada 2015 lebih dari 100 orang tewas di permukiman kumuh di Mumbai usai menenggak miras oplosan.

Baca juga: Karena Minum Miras, Tahanan Ini Dieksekusi Mati di Iran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com