Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bisa Deteksi Serangan Nuklir dan Langsung Membalasnya

Kompas.com - 03/08/2020, 13:57 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com – China dapat mendeteksi rudal nuklir yang diluncurkan dari wilayah musuh.

Mereka akan melakukan serangan balik menggunakan senjata nuklir juga dalam beberapa menit sebelum serangan rudal nuklir itu mendarat di China.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh seorang mantan perwira Pasukan Pembebasan Rakyat (PLA) China dalam sebuah makalah.

Pernyataannya mengindikasikan bahwa China mungkin telah menyelesaikan sistem peringatan dini serangan rudal di samping memperkuat program nuklirnya.

Baca juga: Jepang Bersekutu dengan AS untuk Memprotes Pasukan Laut China di Kepulauan Senkaku

Para pakar urusan luar negeri menyatakan hal itu dapat mengancam keamanan Amerika Serikat (AS) sebagaimana dilansir dati The Japan Times, Senin (3/8/2020).

Pengembangan sistem tersebut membutuhkan teknologi pertahanan rudal canggih yang mengintegrasikan satelit buatan untuk mendeteksi peluncuran rudal dengan radar berbasis lautan.

China tampaknya bersungguh-sungguh dalam meningkatkan kemampuan pertahanan rudalnya beberapa tahun terakhir.

Presiden Xi Jinping China telah menyatakan untuk membangun militer China menjadi militer “berkelas dunia” pada pertengahan abad ke-21.

Baca juga: Angkatan Udara Jepang Semakin Terancam dengan Operasi Udara Pasukan China

Makalah tersebut ditulis oleh Yang Chengjun yang telah lama bekerja untuk PLA Rocket Force, sebuah korps artileri yang memiliki unit rudal.

Dalam makalah tersebut, Yang juga menekankan bahwa kapasitas nuklir China dengan AS dan Rusia.

China sejauh ini telah berjanji dalam kebijakan untuk tidak menginisiasi penggunaan senjata nuklir dalam keadaan apa pun.

Prinsip dasar dari strategi nuklirnya adalah bahwa negara tersebut baru akan melakukan serangan balik dengan senjata nuklir yang dimilikinya jika diserang musuh dengan senjata nuklir.

Baca juga: Armada Kapal Nelayan Berbendera China Masuk Kepulauan Galapagos, Ekuador Waspada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com