Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokumen Bocor Ungkap Iran Berusaha Tutupi Korban Meninggal Covid-19

Kompas.com - 03/08/2020, 13:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

TEHERAN, KOMPAS.com - Jumlah kematian akibat virus corona di Iran mencapai hampir tiga kali lipat dari angka yang diklaim pemerintah, berdasarkan temuan investigasi BBC Persia.

Merujuk catatan pemerintah Iran, hampir 42.000 orang meninggal dengan gejala Covid-19 hingga 20 Juli. Angka ini jauh lebih banyak ketimbang jumlah kematian yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan, yakni 14.405 orang.

Jumlah orang yang diketahui terpapar virus corona juga hampir dua kali lipat angka resmi, yakni 451.024. Sementara data Kementerian Kesehatan hanya mencatat 278.827 orang.

Baca juga: Pertama di Dunia, Iran Luncurkan Rudal dari Bawah Tanah

Iran menjadi salah satu negara yang paling terdampak pandemi Covid-19 di luar China.

Dalam beberapa pekan terakhir, jumlah kasus meningkat tajam.

Kematian pertama di Iran dari Covid-19 tercatat pada 22 Januari, menurut daftar dan catatan medis yang telah disampaikan kepada BBC. Peristiwa ini terjadi hampir sebulan sebelum kasus pertama dilaporkan secara resmi oleh pemerintah Iran.

Sejak wabah virus corona melanda Iran, banyak peneliti meragukan data resmi pemerintah.

Terdapat perbedaaan data pemerintah pusat dan pemerintah daerah, yang diungkapkan beberapa otoritas lokal, dan para ahli statistik telah mencoba memberikan perkiraan alternatif.

Tingkat penghitungan yang rendah, sebagian besar disebabkan oleh kapasitas pengujian, terlihat di seluruh dunia, tetapi informasi yang bocor ke BBC mengungkapkan pihak berwenang Iran telah melaporkan angka harian yang jauh lebih rendah meskipun memiliki catatan semua kematian - menunjukkan bahwa angka-angka tersebut sengaja ditekan.

Baca juga: Iran Hujani Tiruan Kapal Induk AS dengan Rudal

"Kebenaran yang mencerahkan"

Data dikirim ke BBC oleh sumber anonim.

Data tersebut termasuk rincian penerimaan harian ke rumah sakit di seluruh Iran, termasuk nama, usia, jenis kelamin, gejala, tanggal dan lama periode yang dihabiskan di rumah sakit, serta kondisi mendasar yang mungkin dimiliki pasien.

Sumber tersebut mengatakan membagikan data ini kepada BBC agar memberi "cahaya akan kebenaran" dan mengakhiri "permainan politik" selama pandemi.

BBC tidak dapat memverifikasi apakah sumber tersebut bekerja pada lembaga pemerintah Iran, maupun mengidentifikasi cara yang mereka gunakan untuk mengakses data ini.

Tetapi rincian daftar itu sesuai dengan beberapa pasien yang hidup dan sudah meninggal yang sudah diketahui BBC.

Perbedaan antara angka resmi dan jumlah kematian pada catatan ini juga cocok dengan perbedaan antara angka resmi dan perhitungan kelebihan angka kematian hingga pertengahan Juni.

Kelebihan kematian mengacu pada jumlah kematian di atas dan di luar apa yang diharapkan dalam kondisi "normal".

Baca juga: Jalan-jalan Tak Pakai Jilbab, Wanita Iran Diludahi dan Dimaki Bapak-bapak

Apa yang diungkapkan data tersebut?

Teheran, ibu kota Iran, mencatat angka kematian tertinggi dengan 8.120 orang meninggal dunia dengan gejala Covid-19 atau yang menyerupainya.

Kota Qom, lokasi pusat penyebaran virus corona di Iran, telah terdampak secara signifikan, dengan 1.419 kematian - itu berarti satu kematian akibat Covid-19 dari 1.000 populasi penduduk.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com