Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Houston, 2 Konsulat China Ini Dituduh Sebagai Pusat Operasi Intelijen

Kompas.com - 29/07/2020, 20:47 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pekan lalu, Amerika Serikat (AS) memerintahkan untuk menutup Konsulat China di Houston.

Sebelumnya, AS menuduh fasilitas tersebut digunakan menjadi pusat operasi mata-mata ilegal.

Dewan Keamanan Nasional beberapa waktu lalu menyatakan perintah penutupan konsulat China tersebut untuk melindungi kekayaan intelektual AS dan informasi pribadi warga AS.

Namun berdasarkan laporan terbaru, Konsulat China di San Francisco dan New York adalah pusat operasi mata-mata China di AS sebagaimana dilansir dari New York Post, Selasa (28/7/2020).

Hal itu diungkapkan oleh mantan pejabat Intelijen AS yang tidak bersedia diungkapkan identitasnya. Namun AS belum menutupnya.

Baca juga: Konsulat AS di Chengdu Ditutup, Warga Lokal Rayakan dengan Petasan

China telah lama dituduh memanfaatkan kedutaan dan konsulatnya untuk tujuan yang dipertanyakan seperti mengumpulkan informasi tentang etnik Uighur dan kelompok pembangkang China.

Mereka juga dituduh memanfaatkan fasilitasnya tersebut untuk melakukan kontrol terhadap pelajar China.

Presiden Asosiasi Pelajar dan Cendekia China (CSSA) mengatakan kepada majalah Foreign Policy pada 2018 bahwa dia merasa konsulat China cenderung semakin mengontrol CSSA.

Kedutaan dan konsulat China, menurut Axios, telah membayar para pelajar China untuk mengunjungi para pemimpin China.

Mereka juga meminta presiden CSSA untuk mengadakan sesi belajar tentang pemikiran Partai Komunis China dan mengirim foto ke pemerintah China.

Baca juga: Penutupan Konsulat AS di Chengdu, Nama Gedung Ditutup Kain

Konsulat China di San Francisco telah lama menjadi yang paling menonjol dari kedua konsulat tersebut yang berkaitan dengan spionase.

Operasi intelijen asing di Bay Area berfokus pada pengumpulan rahasia dagang dan teknologi dari Silicon Valley di dekatnya, menurut Politico.

"Ini adalah bentuk pengumpulan informasi intelijen yang sangat halus yang lebih terhubung dan berorientasi dengan bisnis," kata seorang pejabat intelijen kepada Politico pada 2018.

Sumber itu menambahkan bahwa mata-mata "sangat mungkin menjadi bagian kehidupan sehari-hari” di wilayah tersebut.

Baca juga: Konsulat AS di Chengdu Resmi Tutup, Kedubes AS di China Unggah Video Perpisahan

Selain mengumpulkan rahasia teknologi, para pejabat China juga telah lama fokus pada pengumpulan informasi intelijen tentang urusan politik internal Amerika.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com