Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanye West Gelar Kampanye Calon Presiden AS Tak Lazim

Kompas.com - 20/07/2020, 12:02 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Rapper kebangsaan Amerika Serikat (AS) Kanye West menangis pada Minggu kemarin (19/7/2020) pada peluncuran kampanyenya yang tak lazim. 

Melansir AFP, Kanye West tidak mungkin menggulingkan Donald Trump sebagai presiden dalam Pilpres AS November mendatang.

Dengan memakai jaket anti peluru bertuliskan 'keamanan', West memberikan pidato yang tak lazim di mana dia mengklaim bahwa dia pernah punya keinginan agar istrinya, Kim Kardashian melakukan aborsi dan Harriet Tubman, pembangkang Amerika yang terkenal "tidak pernah benar-benar membebaskan para budak".

Baca juga: Maju ke Pemilu AS 2020, Kanye West Serahkan Berkas Resmi Pertamanya

West mengaku pada kampanyenya di Charleston, Carolina Selatan, bagaimana dia ingin agar istrinya melakukan aborsi ketika hamil putri mereka, North.

Dia juga menceritakan kalau ayahnya dulu pernah meminta agar istrinya (ibu Kanye West) untuk melakukan aborsi ketika mengandung West.

"Ayahku ingin mengaborsiku. Ibuku menyelamatkan nyawaku. Tidak akan ada Kanye West karena ayahku terlalu sibuk," ujar West sambil meneteskan air mata.

Dia kemudian berteriak, "Aku hampir membunuh anak gadisku! Aku hampir membunuh anak gadisku!"

Baca juga: Selain Kanye West, Berikut Aktor yang Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Pada jeda lain dalam pidatonya, dia berkata, "Harriet Tubman tidak pernah benar-benar membebaskan para budak. Dia hanya meminta para budak pergi bekerja untuk orang kulit putih lainnya."

Pidato West viral di media sosial, memicu kebingungan, amarah dan kepedulian terhadap kesehatan mental musisi itu.

Acara kampanye yang kacau itu hanya terbuka untuk tamu yang diundang. Semuanya diwajibkan menandatangani surat tanggung jawab bebas Covid-19 serta memakai masker dan menerapkan jaga jarak sosial, sebagaimana dilaporkan media AS.

Baca juga: Kanye West Ungkap Ingin Jadi Presiden AS Saat di Kamar Mandi

Kurang dari 4 bulan menjelang pemilihan presiden AS pada November, West yang berusia 43 tahun mencalonkan diri pada 4 Juli lalu. Melalui Twitter dia mengumumkan akan menantang Trump.

Namun, Kanye West tidak menawarkan rincian tentang kampanyenya. Sebelumnya, West merupakan pendukung Trump dan tampak memakai topi "Make America Great Again" di Gedung Oval pada 2018 lalu.

Ada pun kini, West mengaku sudah tidak mendukung Presiden AS itu.

Berdasarkan laporan yang beredar di media AS pekan lalu, West telah keluar dari persaingan pemilu presiden AS. 

Dia telah melewatkan kesempatan di beberapa negara bagian untuk dicantumkan dalam pemungutan suara presiden, tapi dia terdaftar dalam pemungutan suara di Oklahoma.

Baca juga: Elon Musk Pertimbangkan Kembali Dukungannya terhadap Kanye West

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com