Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2020, 06:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, mereka mengakui adanya bukti bahwa wabah Covid-19 bisa menyebar melalui udara.

Pernyataan itu disampaikan oleh organisasi di bawah PBB setelah sekelompok ilmuwan menyatakan, terdapat temuan virus itu tak sekadar menular lewat droplet.

Kemudian dari Turki, keputusan mengejutkan terjadi setelah pengadilan setempat memutuskan untuk mencabut status Hagia Sophia dan memberi jalan jadi masjid.

Kedua artikel itu masuk ke dalam kabar dunia sepekan yang terjadi sepanjang Selasa pekan lalu (7/7/2020) hingga Senin pagi ini (13/7/2020).

1. Pemerintah Norwegia Bayar 56 Juta Dollar AS kepada Indonesia untuk Emisi yang Turun
Pemerintah Norwegia akan membayar hasil kerja penurunan emisi karbon dioksida yang mampu dilakukan oleh Indonesia sebesar 56 juta dollar AS.

Berdasarkan pemberitaan media lokal, Oslo akan melakukan pembayaran sebagai hasil kerja sama REDD+ (Reduction of Emissions from Deforestation and Forest Degradation).

Jumlah emisi yang dicapai Indonesia pada 2016 dan 2017 adalah 11,2 juta ton CO2eq, dengan nilai per ton adalah 5 dollar AS (Rp 72.617.

Bagaimana sikap Dubes Todung Mulya Lubis atas Norwegia itu, Anda bisa menyimaknya secara lengkap di sini.

2. Kembar Siam Tertua di Dunia Meninggal pada Usia ke-68 Tahun
Sepasang kembar siam di AS, Ronnie dan Donnie Gaylon, meninggal pada usia 68 tahun setelah sempat menyandang status tertua di dunia.

Mereka berdua lahir pada 28 Oktober 1951 di Ohio, dan sempat menghabiskan ulang tahun mereka yang pertama di rumah sakit.

Ronnie dan Donnie bersatu di bagian pangkal paha dan perut. Sehingga keduanya hanya memiliki satu organ pencernaan dan satu organ reproduksi.

Seperti apa kabar duka yang disampaikan mengenai meninggalnya Ronnie dan Donnie Gaylon, Anda bisa membacanya secara lengkap di sini.

3. WHO Akui Bukti bahwa Virus Corona Dapat Menyebar Melalui Udara
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, mereka mengakui terdapat bukti bahwa virus corona bisa tersebar dalam bentuk partikel kecil di udara.

Selama ini, WHO meyakini penyakit itu menyebar melalui droplet, atau cairan yang terciprat dari orang batuk maupun bersin, dan bukan airborne.

Organisasi yang berbasis di Jenewa, Swiss, tersebut menyatakannya setelah sejumlah peneliti membeberkan bukti wabah itu tak hanya menular lewat cairan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com