Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2020, 11:43 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

OSLO, KOMPAS.com - Pemerintah Norwegia akan membayar hasil kerja penurunan emisi karbon dioksida yang berhasil dilakukan oleh Indonesia.

Di laman resmi pemerintah Norwegia, Regheringen.no (3/7/2020), disebutkan bahwa Norwegia akan melakukan pembayaran berbasis hasil (Result Based Payement) sebagai hasil kerja sama REDD+ (Reduction of Emissions from Deforestation and Forest Degradation).

Jumlah penurunan emisi yang berhasil dicapai Indonesia pada 2016-2017, yang hendak dibayarkan tersebut adalah 11,2 juta ton CO2eq.

Sementara harga pasar karbon dunia saat ini sebesar 5 dollar AS, sekitar Rp 72.617 per ton.

Baca juga: Uni Eropa: Pemulihan dari Covid-19 Harus demi Kebaikan Lingkungan

Dengan demikian, nilai yang akan dibayarkan atas penurunan emisi itu sebesar 56 juta dollar AS atau setara dengan Rp 813,3 miliar (kurs Rp 14.500).

Duta Besar RI untuk Norwegia Todung Mulya Lubis menyambut baik pengumuman dari pemerintah Norwegia tersebut.

"Kami menyambut baik pengumuman pembayaran berbasis hasil yang telah disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim Norwegia, Sveinung Rotevatn," ujar Todung dalam siaran pers yang dilansir dari KBRI Oslo pada Minggu (5/7/2020).

Pada 17 Juni 2020, Todung mengungkapkan, Rotevatn menganggap Indonesia adalah mitra penting dalam melawan perubahan iklim dan penurunan gas rumah kaca.

Baca juga: WNI di Norwegia dan Islandia Jalin Silaturahmi Online Saat Wabah Covid-19

Indonesia dipandang sebagai contoh sukses kerangka kerja sama REDD+ tersebut.

Pada tahun ini Indonesia-Norwegia memperingati 70 tahun hubungan diplomatik antara kedua
negara sekaligus 10 tahun kemitraan dalam kerangka kerja sama REDD+.

Todung mengklaim kemitraan ini telah membuahkan hasil yang positif bagi penurunan emisi gas rumah kaca Indonesia.

Ia melanjutkan, kemitraan Indonesia-Norwegia dalam bidang lingkungan hidup sangat
menguntungkan kedua belah pihak, yang mana Norwegia memberikan dukungan baik pendanaan maupun teknis.

Baca juga: Norwegia Bantah Salmon yang Mereka Ekspor ke China Sebagai Sumber Covid-19 di Beijing

“Kita harapkan agar kerja sama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan pada tahun-tahun
mendatang,” ucap Todung.

Rotevatn menyampaikan, pihaknya terus berkomitmen untuk melakukan
pembayaran berbasis hasil atas penurunan emisi yang telah dicapai Indonesia pada tahun-
tahun selanjutnya, sesuai komitmen yang disampaikan pada tahun 2010 yakni sebesar 6 miliar
NOK.

Diinformasikan di laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pemerintah Norwegia dan Indonesia bekerja sama untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan dan kehilangan lahan gambut, melalui Letter of Intent yang ditandatangani pada 26 Mei 2010.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com