Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporkan Pria Kulit Hitam yang Menegurnya, Wanita Ini Terancam Dipenjara

Kompas.com - 08/07/2020, 07:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber BBC.com

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Seorang wanita berkulit putih di New York menghadapi tuduhan kriminal karena memberikan laporan palsu mengenai pria berkulit hitam, kepada polisi 911.

Amy Cooper memanggil 911 setelah laki-laki berkulit hitam yang melintas di Central Park, New York, memintanya untuk mengaitkan kalung anjing dengan tali yang dibawanya agar anjing itu nyaman.

Namun, Cooper tidak terima dan memanggil polisi. Selama proses itu, laki-laki berusia 57 tahun tersebut merekamnya dan video itu pun viral.

Malansir dari BBC Selasa (7/7/2020) dalam laporannya kepada polisi, Amy Cooper mengklaim bahwa ia sedang diamati dan diancam oleh seorang laki-laki berkulit hitam.

Baca juga: Peragakan Chokehold yang Digunakan untuk Pria Kulit Hitam Saat Berfoto, 3 Polisi Ini Dipecat

"Saya di Ramble (daerah perhutanan di Central Park), ada seorang pria Afrika-Amerika, dia memakai helm sepeda dan dia merekam saya dan mengancam saya dan anjing saya," ucapnya dengan nada cemas.

"Aku diancam oleh seorang pria di Ramble, tolong kirim polisi segera!" lapornya kepada polisi.

Setelah diusut, Cooper telah memberikan laporan palsu dan didakwa hukuman penjara satu tahun.

Video yang viral itu membuat Cooper mendapat hujatan masyarakat luas, yang mencapnya sebagai seorang rasialis.

Baca juga: Saya Ingin Anak-anak Saya Bangga Menjadi Orang Kulit Hitam

Dia pun dipecat oleh perusahaan investasi tempatnya mengelola portofolio asuransi.

Lalu, badan adopsi hewan peliharaan yang memberinya anjing dan melihat video itu juga mengambil sikap dengan mengambil kembali anjing itu.

Sebab, jelas terlihat di dalam video cara Cooper memegang kalung anjing sama saja seperti sedang mencekik anjinya.

Setelah itu secara terbuka si perempuan berusia 41 tahun meminta maaf.

Baca juga: Joe Biden Diyakini akan Pilih Politisi Perempuan Kulit Hitam sebagai Cawapres

Peristiwa itu terjadi pada 25 Mei, di hari yang sama ketika pria Afrika-Amerika tak bersenjata, George Floyd, meninggal dalam sekapan polisi. Kematiannya memicu protes nasional dan global tentang anti-rasisme, yang berlasung selama berminggu-minggu.

"Hari ini kantor kami mendakwa Amy Cooper karena secara salah melaporkan insiden di tingkat ketiga," kata Jaksa Distrik Manhattan, Cyrus Vance, pada Senin seperti yang dilansir dari BBC Senin (6/7/2020).

"Kami sangat berkomitmen meminta pertanggungjawaban pelaku kejahatan. Dia juga mendorong 'siapa pun yang menjadi target pelaporan palsu' untuk menghubungi kantor kejaksaan," kata Vance.

Cooper dijadwalkan untuk hadir dalam persidangan pada 14 Oktober mendatang.

Baca juga: Digendong Pria Kulit Hitam Saat Demo Black Lives Matter, Ternyata Pria Kulit Putih Ini Mantan Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com