Seorang teman sang profesor menyebut tuduhan itu "konyol dan tak tahu malu."
Ia melanjutkan, Xu dijadikan tahanan rumah sejak minggu lalu.
Setelah Tsinghua dilaporkan melarang Xu mengajar dan melakukan penelitian pada 2019, ratusan alumni Tsinghua menandatangani petisi online yang menyerukan status Xu dipulihkan kembali.
Petisi online ini juga ditandatangani oleh akademisi dari seluruh dunia.
Baca juga: John Bolton: Sambil Makan Steak Salmon, Xi Jinping Puji Donald Trump
Tsinghua dan otoritas keamanan publik di Beijing belum memberikan tanggapan terkait kasus ini pada Senin (6/7/2020).
Kebebasan berpendapat di China dikontrol ketat oleh Partai Komunis, tetapi pengawasan itu semakin ketat bahkan serasa mencekik saat dipimpin Xi Jinping.
Pengadilan China tahun lalu memvonis 12 tahun penjara bagi Huang Qi seorang "pembangkang di dunia maya", yang situs webnya mengunggah topik-topik sensitif termasuk hak asasi manusia.
Huang dituding telah "membocorkan rahasia negara".
Baca juga: Trump Dikabarkan Minta Bantuan Xi Jinping agar Menang Pilpres
Ruang diskusi publik kian menyusut tahun ini, karena pemerintahan Xi terus berupaya menangkis kritik soal Covid-19, yang diyakini para ilmuwan muncul pertama di pasar Wuhan.
Chen Jieren eks jurnalis People's Daily media yang menjadi corong suara Partai Komunis, dinyatakan bersalah pada Mei karena dituding "menimbulkan pertengakaran dan memprovokasi masalah", serta karena mengunggah informasi "palsu" dan "negatif".
Kemudian Ren Zhiqiang seorang taipan properti dan kritikus Partai Komunis China, juga ditahan setelah menulis esai yang sangat kritis terhadap respons Xi menangani wabah virus corona.
Baca juga: Trump Tak Mood Berbicara dengan Presiden China Xi Jinping
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.