Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Khashoggi, 2 Mantan Pembantu Setia MBS Dituntut Pengadilan Turki

Kompas.com - 03/07/2020, 17:19 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Pengadilan Turki pada Jumat (3/7/2020) telah membuka persidangan 20 pejabat Saudi yang didakwa atas pembunuhan jurnalis sekaligus kritikus Arab Saudi, Jamal Khashoggi pada 2018 silam.

Hal itu merupakan langkah yang diharapkan oleh tunangan Khashoggi untuk dapat mengungkap kebenaran di balik kematian pria yang nyaris jadi suaminya itu serta mengungkap di mana jenazah Khashoggi disembunyikan.

Baca juga: Tunangan Jamal Khashoggi Tidak Terima Keluarga Maafkan Para Pembunuh

Dari 18 orang itu, Jaksa Pengadilan Istanbul menuduh 2 orang mantan pembantu setia Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman Al Saud (MBS), terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Dilansir dari BNN Bloomberg, 2 mantan pembantu setia itu, Ahmed Al Asiri, seorang mantan wakil kepala intelijen umum Arab Saudi dan Al Qahtani, mantan penasihat Kerajaan Arab Saudi.

Baca juga: Usai Dimaafkan, Pembunuh Jamal Khashoggi Bisa Dapat Untung

Berdasarkan keterangan kantor kejaksaan pada Maret lalu, keduanya dituduh telah menghasut dalam pembunuhan berencana dan mengerikan yang menewaskan jurnalis Jamal Khashoggi.

Sementara 18 terdakwa lainnya telah melakukan pembunuhan dengan mencekik Khashoggi, jurnalis yang juga dikenal sebagai kritikus aktif terhadap pemerintah Saudi. Sebanyak 20 orang terdakwa itu diharapkan diadili secara in absentia.

Baca juga: Putra dari Jurnalis Jamal Khashoggi Maafkan Para Pembunuh Ayahnya

Peristiwa pembunuhan Khashoggi pada Oktober 2018 silam terjadi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki dan meninggalkan 'noda' pada hubungan antara Ankara dan Riyadh.

Selain itu, peristiwa kematian Khashoggi juga telah merusak citra Pangeran MBS di kancah internasional.

Beberapa pemerintahan Barat serta CIA mengatakan bahwa mereka yakin kalau Pangeran MBS merupakan dalang dari pembunuhan itu. Tentu, tuduhan itu disangkal oleh pejabat Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com