Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Tuntut 20 Warga Saudi Atas Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi

Kompas.com - 25/03/2020, 21:50 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

ISTANBUL, KOMPAS.com - Jaksa penuntut Turki telah mendakwa 20 tersangka (termasuk dua mantan ajudan Pangeran MBS) atas pembunuhan Jamal Khashoggi.

Jaksa menuduh wakil kepala intelijen Arab Saudi, Ahmed al-Assiri dan media pengadilan kerajaan Saudi al-Qahtani memimpin operasi melawan Khashoggi dan memerintahkan pembunuhan terhadap sosok kritikus Riyadh itu.

Khashoggi (59) seorang kritikus jurnalis yang menulis untuk The Washington Post, tewas dibunuh setelah dia memasuki konsulat Saudi pada 2 Oktober 2018 silam untuk mendapatkan dokumen untuk pernikahannya dengan seorang warga Turki bernama Hatice Cengiz.

Menurut pejabat Turki, Khashoggi dibunuh dengan cara dicekik dan tubuhnya dimutilasi oleh 15 orang dalam tim pembunuh yang dibentuk Saudi di dalam konsulat itu.

Baca juga: Pembunuh Jurnalis Jamal Khashoggi Divonis Bersalah

Mayatnya tidak pernah ditemukan meski berulang kali pemerintah Arab Saudi diminta kerja sama oleh Turki.

Sementara itu, pihak Saudi bersikeras bahwa Khashoggi terbunuh dalam operasi yang dilakukan berandalan.

Namun seorang utusan khusus PBB dan Ankara secara langsung mengaitkan putra mahkota MBS atas pembunuhan itu. Tuduhan itu jelas dibantah keras oleh kerajaan Saudi.

Setelah itu, Turki akhirnya melakukan penyelidikan sendiri setelah tidak puas mendengar penjelasan Arab Saudi.

Baca juga: Takut Harga Minyak Naik, Trump Tak Menentang Putra Mahkota Saudi soal Pembunuhan Khashoggi

Kantor kejaksaan Istanbul mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Assiri dan Qahtani, keduanya dituduh memprovokasi tindakan pembunuhan yang disengaja dan mengerikan.

Akibat kasus kematian Khashoggi, hubungan antara Ankara dan Riyadh yang mana sebelumnya juga memiliki persaingan geopolitik semakin memburuk.

Warga Saudi yang gemar berinvestasi dan berlibur di Turki dipaksa untuk memboikot negara itu tahun lalu.

Turki adalah pendukung utama Qatar, khususnya setelah Riyadh memimpin blokade ekonomi melawan negara-negara teluk pada 2017 dan dituduh mendukung kelompok-kelompok muslim konservatif termasuk Ikhwanul Muslimin (IM).

Sementara itu, Arab Saudi memandang IM sebagai ancaman luar.

Baca juga: Regu Pembunuh Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi Bercanda Cara Memutilasi Tubuhnya

Ada pun presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan telah berjanji tidak akan menyerah memperjuangkan kasus ini.

Kepada Fox News tahun lalu, Erdogan mengatakan bahwa dirinya akan terus menindaklanjuti kasus pembunuhan Khashoggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com