Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Aksi Boikot Perusahaan Besar, Facebook Umumkan Kebijakan Baru

Kompas.com - 01/07/2020, 16:39 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Perusahaan Facebook pada Selasa (30/6/2020) membuat beberapa perubahan terhadap algoritmanya sehingga berita asli serta cerita dengan penulis yang jelas akan diprioritaskan di News Feed.

Selama kampanye #StopHateforProfit lebih dari 200 merek telah berhenti beriklan di Facebook dan meminta agar perusahaan Facebook mengubah kebijakan kontennya.

Beberapa dari perusahaan yang memboikot termasuk Verizon Communications Inc, Coca-Cola, Unilever dan Ford Motor Co.

Baca juga: Coca-Cola dan Unilever Boikot Iklan di Facebook

Sejak wabah virus corona dan banyak artikel terkait pandemi itu menghantam situs web, termasuk berita kematian George Floyd, Facebook berada di bawah pengawasan karena banyak berita palsu di dalamnya.

Kritikus mengatakan, Facebook seharusnya bisa berbuat lebih banyak.

Dalam unggahannya, Wakil Presiden Facebook untuk berita global, Campbell Brown dan Manajer Produk, Jon Levin mengatakan bahwa perusahaan akan mendorong cerita atau artikel berita yang menurut perusahaan dapat dipercaya ke bagian atas News Feed.

Baca juga: Kenapa Banyak Perusahaan Kompak Boikot Pasang Iklan di Facebook?

Cerita-cerita itu awalnya akan diambil dari yang berbahasa Inggris terlebih dahulu baru nantinya mencakup dari bahasa lain.

"Sebagian besar berita yang dilihat orang di News Feed berasal dari sumber yang mereka atau teman mereka ikuti, dan itu tidak akan berubah," kata perusahaan.

"Ketika beberapa cerita dibagikan oleh penerbit dan tersedia di News Feed seseorang, kami akan mendorong (cerita) yang lebih asli yang akan membantu mendapatkan lebih banyak distribusi."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com