Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Borong Hampir Semua Persediaan Obat Covid-19 Remdesivir

Kompas.com - 01/07/2020, 14:58 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Pejabat AS dilaporkan telah membeli hampir semua persediaan remdesivir di dunia yang digunakan untuk menangani corona.

Langkah itu diambil setelah lonjakan jumlah kasus corona di AS. Pejabat kesehatan AS memperingatkan bahwa jumlah kasus baru  setiap harinya telah mencapai sekitar 40.000.

Remdesivir yang pernah digunakan sebagai obat Ebola, diproduksi secara eksklusif oleh perusahaan farmasi besar AS, Gilead dengan harga 532 dollar AS atau, sekitar Rp 7,6 juta, per 6 dosis.

Uji coba obat antivirus pada pasien corona telah menunjukkan hasil, bahwa obat ini dapat mengurangi lamanya waktu mereka mengalami gejala dari 15 hari menjadi 11 hari dengan menghentikan reproduksi virus.

Menurut Departemen Layanan Kesehatan Manusia (HHS) AS, AS telah mengamankan seluruh pasokan obat global untuk bulan Juli dan 90 persen dari stok yang tersedia untuk Agustus dan September.

Baca juga: Uji Klinis Aman, Vaksin Corona Mulai Disuntikkan ke Militer China

Seorang peneliti senior, Dr Andrew Hill, yang berkunjung di Liverpool University kepada Sky News, mengatakan langkah tersebut artinya akan menyulitkan Inggris dan Eropa dalam menangani pasien Covid-19.

Setidaknya baru Oktober pasien-pasien baru mendapatkan akses obat tersebut karena sudah jelas dalam 3 bulan kedapan persediaan sudah kosong.

"Tindakan yang telah diambil AS ini berarti membuat orang-orang dengan Covid-19 di Inggris tidak dapat memperoleh akses perawatan memadahi untuk mereka dapat bertahan hidup," ujar Hill.

Kemudian ia melanjutkan bahwa kekurangan obat itu di Eropa juga tidak akan dapat disuplai oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang dapat memproduksi obat versi generik.

Sebab, Gilead memiliki hak paten untuk mensuplai obat di wilayah itu yang mengakibatkan negara lain tidak dapat menjual obatnya ke sana.

Baca juga: Virus Corona Diprediksi Bakal Beri Dampak Negatif ke Trump

Obat lain yang sejauh ini terbukti dapat mengurangi gejala pada pasien corona adalah obat jenis steroid yang biasa disebut dexamethasone.

Tidak seperti Remdesivir, produk obat-obat itu tergolong murah untuk diproduksi dan tersedia luas di seluruh dunia.

Sementara itu, Sekretaris Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengungkapkan bahwa penggunaan Remdesivir pada pasien Covid-19 merupakan "langkah maju terbesar dalam pengobatan coronavirus sejak krisis dimulai".

National Health Service (NHS) Inggris menyayangkan langkah AS yang memborong Remdesivir, karena pihaknya berharap untuk obat-obat penangan corona dapat tersebar luas, terutama kepada orang dewasa dan remaja yang umumnya menderita gejala parah di rumah sakit Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com