Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiktok Diblokir di India, Bagaimana Nasib Kreatornya?

Kompas.com - 01/07/2020, 14:43 WIB
Danur Lambang Pristiandaru,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber BBC

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang warga India, Geet, kaget ketika otoritas "Anak Benua" tersebut memblokir TikTok dan beberapa aplikasi lain buatan China. Mereka mengatakan aplikasi-aplikasi tersebut berbahaya bagi negara.

Padahal, mantan karyawan sebuah firma hukum ini merupakan salah satu dari sekian banyak bintang TikTok India. Dia mengajarkan Bahasa Inggris dan memberikan konsultasi hubungan kepada lebih dari 10 juta pengikutnya di tiga channel miliknya.

Setiap hari, selama setahun ini, Geet telah mengunggah 15 video ke akunnya. setiap video biasanya berdurasi 20 detik.

Baca juga: Diblokir India karena Dituduh Sebar Data Pengguna ke China, TikTok Buka Suara

Dengan menggunakan kamera telepon dan kamera profesional, dia merekam hingga 120 video sehari untuk memastikan dapurnya tetap mengepul. Pada akhir pekan, dia sibuk mengatur skrip dan mengedit videonya.

"Aku benar-benar kaget ketika mendengar berita [tentang pemblokiran TikTok] ini. Maksudku inilah aku sekarang. Itu [konten kreator Tiktok] adalah pekerjaanku," ujarnya dilansir dari BBC  Rabu (1/7/2020).

Pengikutnya juga bingung dan putus asa. "Bagaimana caraku belajar bahasa Inggris lagi sekarang?" tanya salah satu pengikutnya. "Siapa yang memotivasi aku sekarang?" tanya pengikut lainnya.

Dipicu oleh murahnya konsumsi data dan minat populasi remaja, TikTok telah menjaring sekitar 200 juta pengguna dalam tiga tahun terakhir ini di India. 

Baca juga: Buntut Bentrok di Perbatasan, Petinggi Militer China-India Bertemu

Aplikasi berbasis andriod yang populer ini menampilkan video yang tajam dan dapat dibagikan ini menular dari remaja satu ke remaja lain.

Dengan menggunakan filter, suara musik, dan tanda pagar, anak-anak muda di India mengunggah lagu, tarian, lelucon, sandiwara komedi, kiat karier, tantangan, pelajaran bahasa, dan yoga.

video-video kreasi tersebut berdampingan dengan video yang menampilkan ujaran kebencian, pelecehan terhadap perempuan, dan kekerasan. Dalam beberapa kasus, ada pengguna yang terbunuh atau terluka ketika merekam aksi berbahaya.

Bahkan aplikasi ini membantu kepolisian dalam melacak para anggota gangster yang memamerkan gaya hidup mereka.

Video lain yang sebagian berdurasi 15 detik menggambarkan potret kehidupan anak-anak muda India yang penuh dengan ambisi dan frustasi.

Baca juga: Buntut Duel Maut di Perbatasan, India Blokir 59 Aplikasi China Termasuk TikTok

"Aplikasi ini sangat menarik. Banyak orang yang suaranya tidak terwakilkan dapat terwakilkan di sini. Orang yang memiliki alternatif seksual bisa mengekspresikan diri mereka dengan bebas. Para wanita dapat menjadi diri mereka sendiri. Ada banyak sekali orang kreatif di platform ini," ujar seorang penulis dan podcaster Amit Varma yang juga mengajar kursus di TikTok.

Geet, misalnya, tidak pernah membayangkan TikTok dapat menunjang hidupnya. Lahir di India dan besar di Seattle, Amerika Serikat (AS), dia belajar keteknikan dan bekerja di sebuah firma hukum sebelum pindah ke New Delhi bersama orang tuanya untuk melakukan pekerjaan sosial.

Dia bekierja dengan para pemuda kumuh dan berisiko tinggi hingga membuka akun TikTok pada Februari lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com