Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Semangat, Murid-murid Australia Nyanyi Lagu 'Rumah Kita' untuk Siswa Indonesia

Kompas.com - 18/06/2020, 20:43 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber wawancara

CANBERRA, KOMPAS.com - 15 murid di Australia ini menyanyikan lagu 'Rumah Kita' karya kelompok musik kawakan Godbless untuk beri semangat kepada murid-murid Indonesia yang masih belajar dari rumah selama wabah virus corona.

Kepada Kompas.com, Murtala seorang guru bantu pelajaran Bahasa Indonesia di Scott's Head Public School, New South Wales menceritakan bagaimana proses 15 murid Australia saat menyanyikan lagu dan merekamnya.

Murtala yang telah tinggal di Negeri "Kangguru" selama 12 tahun menjelaskan murid-murid Australia itu baru aktif mengikuti kegiatan belajar di sekolah selama 4 minggu terakhir pasca pencabutan lockdown akibat wabah virus corona.

Mereka sepakat menyanyikan lagu Rumah Kita bersama Murtala dan dua guru berkebangsaan Australia lainnya, Karl Krause dan Emily Brien sebagai motivasi untuk murid-murid di Indonesia.

Selain untuk memotivasi murid-murid di Indonesia yang belajar di rumah, juga untuk memotivasi mereka membantu orang tua dan berkreatifitas di rumah.

Murtala sengaja memilih lagu Rumah Kita karena ketika melakukan latihan lagu tersebut, murid-muridnya masih belajar dari rumah. 

Baca juga: Siswa Sekolah di Australia Ini Nyanyikan Abang Tukang Bakso Saat Jokowi Berkunjung

"Sekolah (tempat saya mengajar) itu satu-satunya sekolah dwi-bahasa (Indonesia-Inggris) di Australia. Lagu ini saya pilih karena saat itu anak-anak masih belajar dari rumah. Supaya mereka juga mengerti konsep dari lagu dengan kondisi pandemik ini."

Menurut Murtala, ketika sekolah mulai dibuka, murid-muridnya mulai berlatih bernyanyi dan merekam dalam sebuah video.

Murtala mengatakan upaya itu merupakan 'solidaritas sesama anak sekolah'.

Dia menambahkan, "Kami bisa merasakan bahwa mungkin orang-orang mulai bosan, marah dan mungkin frustasi dengan Covid-19 ini, tapi kami ingin terus memberi semangat dan energi positif untuk saudara-saudara kami di Indonesia untuk tidak putus asa dan terus berkreativitas walau pun (belajar) dari rumah."

Ketika ditanya apakah ada kesulitan bagi murid-murid sekolah Australia dalam menghapal lagu tersebut, Murtala mengatakan beberapa kata memang agak sulit dilafalkan.

Baca juga: Sekelompok Siswa Sekolah di Bogor Pamerkan Budaya Indonesia di Amerika

"Lumayan sulit, karena banyak kata yang sulit diucapkan dan jarang digunakan dalam bahasa Indonesia resmi (kata-kata sulit yang dimaksud seperti; anyelir, alang-alang, bilik) mereka merekamnya dari sekolah tapi secara terpisah."

Proses merekam saat bernyanyi secara terpisah itu dijelaskan Murtala bukan karena protokol social distancing melainkan karena masing-masing murid punya tugas pribadi untuk merekam.

Murtala menjelaskan bahwa setiap grup murid terdiri dari 3 orang. Mereka akan mencari tempat-tempat sepi dan tidak mengganggu proses bernyanyi dan proses merekam.

"Ada istilah dalam pendidikan Australia (yaitu one unit program) jadi, anak tidak hanya belajar lagu melalui bahasa namun juga mengambil video dan saling mengoreksi," jelas Murtala.

Dari hasil video rekaman itu, para guru tidak mengambil nilai para murid. Namun menilai dari proses mereka berlatih dan mengikuti pembelajaran serta bagaimana mereka bekerja sama dalam tim.

"Karena, murid-murid kelas 5 dan 6 itu adalah leader bagi adik-adik sekolah mereka. Mereka adalah contoh bagi adik-adik kelas mereka."

Proses berlatih lagu Rumah Kita dibimbing oleh dua orang warga negara Australia yang berprofesi sebagai Guru Bahasa Indonesia dan Murtala sebagai guru bantu di bidang pelajaran yang sama. 

Baca juga: 38 Siswa Indonesia Raih Terbaik Dunia Cambridge 2020, Ini Daftarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com