Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian George Floyd Picu Kerusuhan Minneapolis, Kantor Polisi Dibakar, Toko-toko Dijarah

Kompas.com - 29/05/2020, 15:39 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

"Tapi kami tidak bisa mentolerir orang yang memanfaatkan ini sebagai kesempatan melakukan kejahatan," lanjutnya.

Atas permintaan kedua kota, Gubernur Minnesota Tim Walz memanggil ratusan pasukan Garda Nasional dan polisi negara, untuk membantu mengamankan situasi.

"Kematian George Floyd harus mengarah pada keadilan dan perubahan sistemik, bukan lebih banyak kematian dan kehancuran," ucap Walz.

Baca juga: Komentari Kematian Pria Kulit Hitam George Floyd, Wali Kota Mississippi Dikecam

Kemarahan menyebar luas

Keluarga Floyd menuntut para polisi dan tiga lainnya yang ada di lokasi kejadian, dipecat karena tuduhan pembunuhan.

"Kamu tahu, aku ingin penangkapan untuk keempat polisi itu malam ini. Hukuman atas kasus pembunuhan untuk keempat polisi itu. Aku minta hukuman mati," kata saudara laki-laki Floyd, Philonise Floyd, kepada CNN.

"Aku belum tidur empat hari, dan para petugas itu, mereka di rumah tidur," imbuhnya. "Aku tidak bisa menerimanya."

"Namun orang-orang telah disakiti karena mereka melihat lelaki kulit hitam mati, terus menerum, berulang-ulang."

Jesse Jackson dan Al Sharpton, dua pemimpin Afrika-Amerika nasional, telah tiba di Minneapolis dan mendesak protes lebih digencarkan.

"Kami memberi tahu gubernur bahwa Anda harus menyebut pembunuhan sebagai pembunuhan," kata Jackson saat audiensi di Gereja Baptis Greater Friendship Missionary.

"Ketika Anda meletakkan... kakimu di leher seseorang sampai mereka tidak bisa bernapas, kamu telah membunuh mereka."

Sementara itu Sharpton mengatakan, video adalah semua bukti yang diperlukan untuk menangkan para polisi yang terlibat kasus ini.

Baca juga: George Floyd Tewas Diinjak Polisi, Agnez Mo: Hati Saya Terluka

Kasus prioritas utama

Penyelidik lokal dan pusat mengatakan, mereka sedang mengerjakan kasus yang sedang booming ini secepat mungkin.

"Departemen Kehakiman telah melakukan penyelidikan, dalam hal ini, prioritas utama," kata Erica MacDonald, pengacara federal AS untuk Minnesota.

"Agar lebih transparan, Presiden (Donald) Trump serta Jaksa Agung William Barr, memantau secara langsung dan aktif kasus ini."

Gedung Putih mengatakan, Trump "sangat geram" setelah melihat rekaman video, dan menuntut para stafnya untuk membuat kasus ini prioritas utama.

"Dia ingin keadilan ditegakkan," ujar sekretaris pers Trump, Kayleigh McEnany kepada wartawan.

Baca juga: George Floyd Tewas Diinjak, Justin Bieber hingga Gigi Hadid Serukan Kecaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com