"Mengapa kami harus keluar dari bekerja bersama pihak yang kalah? Pihak yang melakukan korupsi dan mencuri uang," keluh dia.
Namun, Muhyiddin memilih mengabaikan saran orang yang sudah memimpin sejak 1981-2003 itu, dan memilih bergabung dengan beberapa anggota Barisan.
Pada saat itulah, karena sudah tidak lagi mendapat dukungan dari Bersatu, dia pun memutuskan menyerahkan kursinya sebagai chairman.
Pada akhirnya di 1 Maret, Muhyiddin dilantik sebagai PM Malaysia menggantikan Dr M oleh Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah dari Pahang.
Sebab, Muhyiddin dianggap mendapatkan dukungan mayoritas parlemen. Mahathir dan mantan sekutunya, Anwar Ibrahim, jelas tidak terima.
Dua politisi yang pernah berkolaborasi pada 1993-1998 itu mengajukan mosi tidak percaya, karena Muhyiddin dianggap tak mendapat mandat dari rakyat.
Baca juga: Dikritik Mahathir Mohamad Tak Sabaran, Ini Sindiran Anwar Ibrahim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.