Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didi Kempot Konser di Suriname: Presiden Datang, Penonton Berdendang

Kompas.com - 05/05/2020, 10:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber kompas.id

KOMPAS.com - Popularitas Didi Kempot tidak hanya meroket di Indonesia. Di luar negeri, namanya juga populer terutama di Suriname.

Dalam artikel Kompas.id berjudul Didi Kempot Tetap Populer di Suriname, tercantum musisi bernama asli Dionisius Prasetyo itu sudah 9 kali manggung di Stadion Anthony Nesty, Suriname.

Terakhir kali konser Didi Kempot di Suriname adalah pada Sabtu (29/9/2018), dan mengobati kerindunan warga Suriname terhadap alunan suara merdunya.

Baca juga: Lagu Pamer Bojo Didi Kempot Pernah Temani Perjalanan Garuda Select di Inggris

"Didi disambut dengan antusias oleh para penggemarnya, baik orang tua maupun muda, dari bermacam-macam etnis, mulai dari Jawa keturunan Indonesia, Hindustani keturunan India, Maroon, hingga Kreol," tulis Aloysius Budi Kurniawan di artikel tertanggal 5 Oktober 2018 tersebut.

Bahkan Presiden Suriname Desi Bouterse dan Ibu Negara Ingrid Waldring Bouterse juga hadir menyaksikan penampilan Didi Kempot yang kala itu berusia 51 tahun.

Maestro campursari ini mengawali konsernya pada 2018 dengan memanjatkan doa bersama untuk para korban gempa bumi dan tsunami di Palu serta Donggala.

Baca juga: Duka Daniel Mananta atas Meninggalnya Didi Kempot dan Harapan untuk Musik Campursari

Doa ini juga mewujudkan solidaritas warga Suriname atas bencana alam di Sulawesi tersebut, yang memakan banyak korban dan kerusakan besar.

Lagu-lagu yang dibawakan dalam konser Didi Kempot di Suriname itu termasuk karya lawasnya antara lain Sir-siran, Trimo Ngalah, Cucak Rowo, Sewu Kuto, Cidro, dan Kalung Emas.

Tak ketinggalan, lagu-lagu baru juga dibawakan musisi kelahiran Surakarta, 31 Desember 1966 itu seperti Ngingu Pitik, dan Banyu Langit.

Baca juga: VIDEO: Mengenang Didi Kempot, Suatu Sore Bersama Lord Didi...

”Karena pentas di Suriname, maka Didi membawakan lagu-lagunya yang bernuansa Suriname, seperti Kenyo Suriname dan Layang Kangen,” ucap Duta Besar RI untuk Suriname saat itu, Dominicus Supratikto.

”Mereka hapal dan ikut melantunkan lagu-lagu saya, apalagi Kenyo Suriname maupun lagu penutup ’Layang Kangen’,” ucap Didi dikutip dari Kompas.id.

Penyanyi yang dijuluki The Godfather of Brokenheart itu juga mengaku sempat kaget lantaran banyak orang Suriname keturunan Jawa yang hapal lagu-lagunya di luar kepala.

Diberitakan juga Didi Kempot mendapat plakat Stichting JAMU (Jawa Musik) yang diserahkan langsung oleh Presiden Suriname.

Stichting JAMU adalah sebuah yayasan yang didirikan Menteri Dalam Negeri Suriname Soewarto Moestadja untuk melestarikan kebudayaan Jawa di Suriname, khususnya lagu-lagu Jawa.

Baca juga: Didi Kempot Meninggal Dunia, #SobatAmbyarBerduka Jadi Trending Topic

Selama 2 jam lebih Didi Kempot tampil di konser itu dan memuaskan dahaga kerinduan penggemarnya di Suriname.

Mereka berharap Didi Kempot bisa segera manggung lagi di sana, tetapi sayangnya takdir berkata lain.

The Godfather of Brokenheart mengembuskan napas terakhirnya di RS Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020).

Didi Kempot meninggal pada pukul 07.30 WIB di usia 53 tahun.

Baca juga: Mengenang Didi Kempot, Gofar Hilman: Cuma Beliau yang Bikin Patah Hati Berjoget

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com