Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Longgarkan Lockdown Covid-19, Warga Antre Beli Minuman Keras

Kompas.com - 05/05/2020, 08:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Polisi di India mengayunkan tongkat pemukul untuk mengurai massa yang tengah mengantre di toko minuman keras.

Antrean itu terjadi setelah pemerintah mulai melonggarkan aturan lockdown untuk memerangi penyebaran Covid-19 selama 40 hari terakhir.

Sejumlah pemimpin negara bagian memutuskan toko minuman keras bisa dibuka lebih dahulu, mengingat penjualan alkohol jadi pendapatan utama mereka.

Baca juga: Diminta ke Toko, Pria di India Pulang Bawa Istri untuk Ibunya

Pemerintah Delhi, misalnya. Pada Senin malam waktu setempat, mereka menerapkan harga spesial corona" sebesar 70 persen untuk meningkatkan pendapatan wilayah.

Sejak akhir Maret, pemerintah India menerapkan lockdown terbesar di dunia untuk memutus rantai infeksi pandemi Covid-19.

Dilansir AFP Selasa (5/5/2020), negara berpopulasi 1,3 miliar jiwa itu melaporkan 42.500 kasus positif virus corona dengan 1.400 korban meninggal.

Dampak dari penerapan karantina itu, jutaan pekerja migran kehilangan mata pencaharian mereka, dan menjadi pukulan telak bagi ekonomi terbesar ketiga Asia itu.

April lalu, otoritas memberlakukan keringanan bagi sektor pertanian dan industri untuk menggerakkan kembali roda usaha mereka.

Kemudian pada Senin, sejumlah kantor dibuka dengan catatan hanya boleh diisi sepertiga kapasitas. Sejumlah kendaraan dilaporkan juga mulai melintas di jalanan.

Baca juga: China Kecam India yang Sebut Alat Tes Covid-19 Buatannya Produk Cacat

Pihak berwenang sebenarnya sudah menggambar lingkaran dari kapur sebagai penanda agar masyarakat menaati pembatasan sosial saat mengantre.

Namun, upaya itu gagal karena massa sudah berjejal sejak pagi buta. "Kami sudah dikurung selama satu bulan," kata Asit Banerjee.

"Alkohol tentu akan memberikan energi kepada kami guna melewati wabah ini," jelas warga berusia 55 tahun yang berasal dari Kolkata itu.

Untuk membuat masyarakat tertib, polisi di Delhi dan kota besar lainnya menggunakan lathi, tongkat panjang yang terbuat dari bambu.

Di Ghaziabad, kota di Negara Bagian Uttar Pradesh, kepolisian langsung menutup toko miras tak lama setelah dibuka karena mengularnya antrean massa.

"Salah satu toko dibuka saat pagi. Namun, kerusuhan langsung pecah begitu massa sudah berkumpul," ujar salah satu polisi yang tak disebutkan identitasnya.

Baca juga: India Batalkan Pesanan 500.000 Alat Tes Covid-19 dari China karena Cacat

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com