Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Gelombang Ketiga Virus Corona, Singapura Wajibkan Warganya Pakai Masker

Kompas.com - 15/04/2020, 11:02 WIB
Ericssen,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Pemerintah Singapura mengeluarkan peraturan baru yang mewajibkan warganya untuk memakai masker ketika berada di luar rumah.

Berbicara dalam konferensi pers seperti dikutip The Straits Times, Selasa malam (14/04/2020), Ketua Gugus Tugas Covid-19 Lawrence Wong mengatakan pengecualian hanya akan diberikan kepada anak-anak di bawah umur dua tahun dan warga yang melakukan olahraga berat.

Warga dapat melepas masker ketika sedang berlari atau jogging namun harus segera mengenakannya setelah selesai berolahraga.

Siapapun yang melanggar regulasi ini akan dijatuhi hukuman denda di tempat senilai 300 dollar Singapura (sekitar Rp 3.4 juta).

Denda ini tidaklah seperti yang sebelumnya karena biasanya Singapura memilih menjatuhkan hukuman peringatan atau teguran terlebih dahulu.

Baca juga: Singapura Laporkan 386 Kasus Baru Covid-19, Total 2.918 Orang Terinfeksi

Melonjaknya kasus Covid-19 di Singapura sejak awal April yang menandai dimulainya gelombang ketiga infeksi virus corona menjadi latar belakang utama diumumkannya regulasi ini.

Seperti diketahui, gelombang ketiga di negeri “Singa” adalah kasus-kasus infeksi domestik Covid-19 yang didominasi oleh pekerja konstruksi asing.

Pada Senin (13/4/2020) Singapura mencatat rekor tertinggi 386 kasus dalam sehari. Data terakhir menunjukan total 3252 pasien yang terpapar Covid-19 di mana 10 dari mereka telah meninggal dunia termasuk 2 Warga Negara Indonesia.

Baca juga: Pelanggar Peraturan Setengah Lockdown di Singapura Didenda Rp 3.4 Juta di Tempat

Perubahan Kebijakan Masker

Di awal pandemi, Singapura hanya mewajibkan warga yang sakit terutama dengan gejala flu, batuk, dan gangguan pernapasan untuk memakai masker.

Seiring dengan dimulainya gelombang ketiga wabah virus corona, pemakaian masker dikhususkan di tempat umum tertentu. Misalnya, pada warga yang mengunjungi pusat perbelanjaan dan pasar.

Pengguna transportasi umum seperti Mass Rapid Transit (MRT) juga diperintahkan memakai masker.

Akhirnya, mulai kemarin malam, masker menjadi sesuatu yang diwajibkan ke mana pun warga Singapura melangkahkan kakinya keluar dari pintu rumah.

Wong menegaskan kebijakan baru ini bukan berarti warga dapat begitu saja keluar rumah.
Warga tetap diperintahkan berdiam diri di rumah dan hanya keluar untuk keperluan esensial atau darurat.

Baca juga: Foto Singapura Bagaikan Kota Hantu Saat Separuh Lockdown

 

Di saat harus keluar inilah warga diwajibkan memakai masker.

Pemakaian masker dicanangkan akan terus diwajibkan setelah setengah lockdown atau circuit breaker Singapura selesai pada 4 Mei mendatang.

Singapura sejak 7 Mei lalu berada dalam status setengah lockdown atau circuit breaker.
Perkumpulan sekecil apa pun dilarang baik di dalam rumah terlebih di tempat umum.

Bisnis-bisnis yang tidak esensial harus menghentikan operasionalnya. Pekerja dan pelajar harus bekerja dan bersekolah dari rumah masing-masing.

Tidak ketinggalan, makanan yang dibeli dilarang dikonsumsi di tempat dan harus disantap pulang di kediaman masing-masing.

Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong tidak menutup kemungkinan setengah lockdown ini akan diperpanjang.

“Yang pasti dengan atau tanpa perpanjangan circuit breaker, pemerintah tidak akan langsung membuka seluruh tempat-tempat umum. Kehidupan tidak akan serta-merta langsung menjadi normal,” ucapnya.

Baca juga: Kasus Domestik Meningkat, Gelombang Ketiga Covid-19 Hantam Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Global
Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com