Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Singapura Bagaikan "Kota Hantu" Saat Separuh Lockdown

Kompas.com - 12/04/2020, 07:00 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Hingar bingar keramaian mendadak hilang di Singapura sejak diberlakukannya kebijakan circuit breaker atau separuh lockdown untuk melawan pandemi virus corona, sejak Selasa (7/4/2020).

Kompas.com yang mengunjungi sejumlah titik pada pekan ini merasakan langsung lumpuh dan matinya negara yang dipimpin Perdana Menteri Lee Hsien Loong tersebut.

Seperti diketahui, Negeri “Singa” telah menerbitkan Undang-undang yang melarang segala jenis perkumpulan atau nongkrong sekecil apa pun baik di dalam rumah atau di tempat umum.

Baca juga: Lawan Corona, Singapura Terbitkan UU Larangan Nongkrong

Warga hanya diizinkan keluar untuk keperluan yang esensial misal berbelanja atau membeli makanan.

Berolahraga tetap diizinkan jika dilakukan sendiri atau dengan orang serumah. Jarak minimal 1 meter juga harus dijaga antarindividu.

Kemudian bisnis-bisnis non-esensial diwajibkan menutup toko hingga 5 Mei mendatang.

Baca juga: Kasus Domestik Meningkat, Gelombang Ketiga Covid-19 Hantam Singapura

Marina Bay khususnya area Taman Merlion yang biasanya penuh sesak terutama pada akhir pekan sunyi senyap.

Hanya terlihat segelintir warga yang sedang berlari atau bersepeda. Ada juga yang menarik napas sejenak setelah menuntaskan lari sore mereka.

Baca juga: WNI Terpapar Covid-19 di Singapura Melonjak Menjadi 45 Pasien

Marina Bay yang biasanya ramai dipadati turis terlihat sepi, Sabtu sore (11/04/2020) di mana hanya terlihat segelintir warga yang sedang berlari atau bersepeda. Untuk melawan pandemi corona terutama kasus infeksi domestik yang melonjak, Singapura menerbitkan Undang-Undang yang melarang segala jenis perkumpulan atau nongkrong sekecil apapun baik di dalam rumah atau di tempat umum. KOMPAS.com/ ERICSSEN Marina Bay yang biasanya ramai dipadati turis terlihat sepi, Sabtu sore (11/04/2020) di mana hanya terlihat segelintir warga yang sedang berlari atau bersepeda. Untuk melawan pandemi corona terutama kasus infeksi domestik yang melonjak, Singapura menerbitkan Undang-Undang yang melarang segala jenis perkumpulan atau nongkrong sekecil apapun baik di dalam rumah atau di tempat umum.
Kendaraan-kendaraan bermotor Singapura yang tidak pernah berhenti lalu-lalang di jalan-jalan utama juga berkurang drastis.

Bus-bus kota tetap beroperasi seperti biasa mengisi kehampaan di jalan. Terlihat sesekali mobil atau sepeda motor melintas.

Baca juga: Kepri Terima Bantuan PCR dari Singapura, Sampel Tes Swab Tidak Perlu Dikirim ke Jakarta

Jalan Bukit Merah yang merupakan salah satu jalan utama di Singapura terlihat sepi kendaraan bermotor, Sabtu sore (11/04/2020). Jalanan Singapura lebih lenggang dari biasanya sejak diberlakukannya kebijakan circuit breaker atau separuh lockdown mulai Selasa (07/04/2020) oleh pemerintah Singapura untuk melawan pandemi virus coronaKOMPAS.com/ ERICSSEN Jalan Bukit Merah yang merupakan salah satu jalan utama di Singapura terlihat sepi kendaraan bermotor, Sabtu sore (11/04/2020). Jalanan Singapura lebih lenggang dari biasanya sejak diberlakukannya kebijakan circuit breaker atau separuh lockdown mulai Selasa (07/04/2020) oleh pemerintah Singapura untuk melawan pandemi virus corona
Antrian penumpang yang biasanya memadati stasiun Mass Rapid Transit (MRT) juga hilang bak ditelan bumi.

MRT terlihat jauh lebih lengang di mana antara satu kursi ke kursi lain dipasang stiker larangan duduk untuk menjaga jarak antara penumpang.

Baca juga: Saat Singapura bak Kota Mati dan Larang Pertemuan Publlik akibat Corona...

Mass Rapid Transit (MRT) Singapura jalur Timur-Barat atau warna hijau terlihat jauh lebih lenggang dari biasanya, Sabtu sore (11/04/2020). MRT Singapura memang terlihat lebih kosong sejak pemerintah Singapura memberlakukan kebijakan circuit breaker atau separuh lockdown mulai Selasa (07/04/2020) KOMPAS.com/ ERICSSEN Mass Rapid Transit (MRT) Singapura jalur Timur-Barat atau warna hijau terlihat jauh lebih lenggang dari biasanya, Sabtu sore (11/04/2020). MRT Singapura memang terlihat lebih kosong sejak pemerintah Singapura memberlakukan kebijakan circuit breaker atau separuh lockdown mulai Selasa (07/04/2020)
Surga belanja Orchard Road ikut terdampak penyebaran wabah virus corona. Jalur pejalan kaki terlihat kosong melompong di mana jumlah manusia yang melintas dapat dihitung dengan jari. Hampir semua terlihat memakai masker untuk melindungi diri mereka.

Toko-toko yang tidak esensial bertutupan membuat mal-mal yang ada di sepanjang Orchard tidak bernyawa karena lumpuhnya transaksi ekonomi.

Baca juga: Singapura Kembali Berikan Bantuan APD untuk Masyarakat Batam

Surga Belanja Orchard Road terlihat sunyi senyap, Sabtu siang (11/04/2020) setelah pemerintah Singapura menerapkan kebijakan circuit breaker atau separuh lockdown. Warga diperintahkan berdiam diri di rumah dan hanya keluar untuk kepentingan esensial atau daruratKOMPAS.com/ ERICSSEN Surga Belanja Orchard Road terlihat sunyi senyap, Sabtu siang (11/04/2020) setelah pemerintah Singapura menerapkan kebijakan circuit breaker atau separuh lockdown. Warga diperintahkan berdiam diri di rumah dan hanya keluar untuk kepentingan esensial atau darurat
Warga masih diizinkan untuk membeli makanannya di hawker, food court, atau restoran. Namun tidak seperti biasanya, antrian terlihat lebih pendek.

Warga kelihatannya lebih memilih memasak di rumah atau memesan supaya makanan diantar ke depan pintu kediaman masing-masing.

Meja-meja tempat makan disegel dengan plastik sebagai simbol dilarangnya warga Singapura mengonsumsi makanan di tempat.

Baca juga: Dampak Corona, Singapura Akan Menutup Terminal 2 Bandara Changi Selama 18 Bulan

Terlihat meja-meja di Pasar dan Pusat Makanan Blok 112 Bukit Merah, Singapura Tengah disegel dengan plastik, Kamis pagi (09/04/2020). Sesuai arahan kebijakan circuit breaker atau separuh lockdown, makanan yang dibeli warga Singapura dilarang dikonsumsi di tempat dan harus disantap pulang di kediaman masing-masing. KOMPAS.com/ ERICSSEN Terlihat meja-meja di Pasar dan Pusat Makanan Blok 112 Bukit Merah, Singapura Tengah disegel dengan plastik, Kamis pagi (09/04/2020). Sesuai arahan kebijakan circuit breaker atau separuh lockdown, makanan yang dibeli warga Singapura dilarang dikonsumsi di tempat dan harus disantap pulang di kediaman masing-masing.
Tempat-tempat bersantai seperti bangku juga “diikat” oleh pemerintah Singapura di mana tali-tali plastik di taman apartemen dipasang untuk mencegah warga duduk. Arena bermain dan tempat terbuka di bawah setiap apartemen juga disegel dengan tali.

Baca juga: WNI Positif Corona di Singapura Bertambah 3, Total 32 Pasien Masih Dirawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com