KOMPAS.com - Distrik bisnis Singapura yang biasanya ramai pengunjung, kini menjadi sepi dan senyap bak kota mati pada Selasa (7/4/2020).
Dilansir dari New Straits Times, kondisi tersebut dikarenakan sebagian besar tempat kerja di Singapura ditutup untuk mencegah penyebaran virus corona yang sempat melonjak.
Sementara itu, Pusat Keuangan menggunakan rezim yang kuat dalam menguji dan melacak kontak orang sakit untuk menjaga wabah tersebut tetap terkendali.
Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 8 April: 1,4 Juta Kasus, 301.738 Sembuh, 81.889 Meninggal
Sebelumnya, pihak berwenang menentang jenis tindakan kejam yang dilakukan di negara-negara yang dilanda kondisi yang lebih buruk.
Namun, saat ini Pemerintah telah menginstruksikan untuk menutup semua bisnis yang dianggap tidak penting, menutup sekolah, dan meminta warga agar tetap tinggal di dalam rumah.
Hanya ada segelintir orang di lapangan utama di kawasan bisnis saat ini. Biasanya lokasi tersebut selalu dipadati oleh orang-orang di hari-hari biasa.
"Rasanya seperti kota mati, semua orang takut, mereka semua bersembunyi di rumah," ujar salah satu pekerja di pialang asuransi, Jenny Lee kepada AFP.
"Semua (keramaian) orang banyak yang menghilang," lanjut dia.
Baca juga: Mengapa Petugas Kesehatan di Singapura Sedikit yang Terinfeksi Virus Corona?
Di sisi lain, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong mendesak warga untuk mendukung tenaga profesional kesehatan dengan tetap berada di rumah masing-masing.
"Untuk mendukung tenaga profesional kesehatan kami, lakukanlah dengan tetap tinggal di rumah, dan mematuhi kebijakan yang berlaku," ujar Lee.
Selain itu, sekolah-sekolah juga ditutup mulai Rabu (8/4/2020), dengan pembatasan yang lebih ketat. Diharapkan tindakan ini mampu bertahan satu bulan.
Update virus corona di Singapura
Pada Senin (6/4/2020), Singapura mengalami pertambahan kasus terinfeksi virus corona sebanyak 66 kasus. Peningkatan tersebut membuat total kasus menjadi 1.375 kasus, termasuk 6 kematian.
Per hari ini, Rabu (8/4/2020), berdasarkan data real time Coronavirus COVID-19 Global Cases by the CSSE at Johns Hopkins University, jumlah kasus di Singapura tercatat sebanyak 1.481 kasus, dengan 377 pasien sembuh, dan 6 meninggal dunia.