Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Corona, Jepang Tampung "Pengungsi Warnet" di Hotel

Kompas.com - 14/04/2020, 08:11 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

TOKYO, KOMPAS.com - Otoritas Jepang bergegas menampung ribuan tunawisma "pengungsi warnet" setelah penutupan warnet-warnet di beberapa kota besar.

Warnet (warung internet) yang di Jepang disebut kafe internet, sebelumnya menjadi tujuan banyak tunawisma untuk menetap.

BBC mengabarkan, warnet Jepang buka 24 jam dan banyak memiliki booth pribadi, shower, dan hiburan termasuk permainan.

Namun seiring merebaknya penyakit Covid-19, pemerintah telah menyuruh warnet ditutup dalam rangka menahan penyebaran virus corona.

Baca juga: AS Uji Coba Obat Avigan Jepang untuk Pengobatan Covid-19

Negeri "Sakura" secara total memiliki jumlah tunawisma yang rendah dibandingkan banyak negara maju lainnya.

Namun, lebih dari 4.000 "pengungsi warnet" berada di ibu kota, Tokyo.

Pejabat kota mengatakan, mereka sudah mulai menyediakan kamar hotel dan bentuk akomodasi sementara lainnya.

Baca juga: Tidak Masuk Program Subsidi Covid-19 Pemerintah, Advokat PSK Jepang Kirim Surat Kritik

Di Saitama contohnya, pihak berwenang telah menetapkan gedung olahraga yang bisa menampung 200 orang, sebagai tempat tinggal sementara tunawisma.

Kemudian pemerintah Tokyo mengatakan, kantor kesejahteraan dapat mengirim tunawisma ke akomodasi sementara yang ditunjuk, menurut pemberitaan Nikkei Asian Review yang dikutip BBC, Senin (13/4/2020).

Namun Kazuhiro Gokan seorang konsultan di kelompok pendukung tunawisma mengatakan, banyak orang telah ditolak karena "kesalahpahaman di antara para administrator."

Baca juga: Jepang Resmi Umumkan Darurat Nasional, Publik Beri Dukungan Penuh

Negara pimpinan Perdana Menteri Shinzo Abe ini memiliki kasus virus corona yang lebih rendah dibandingkan negara-negara sekitarnya.

Hingga Selasa (14/4/2020) Jepang mencatatkan total 7.370 kasus Covid-19 dengan 123 korban meninggal dunia, menurut data dari Worldometers.

Akan tetapi ada kekhawatiran lonjakan kasus di Tokyo belakangan ini dapat menyebabkan wabah besar.

Baca juga: Bukan Lockdown, Inilah Gambaran Lengkap Darurat Nasional di Jepang

Shinzo Abe telah mendeklarasikan keadaan darurat selama sebulan di Tokyo, Osaka, dan lima prefektur lainnya.

Gubernur setempat sekarang mempunyai kewenangan untuk menutup sekolah dan bisnis, tetapi tidak ada landasan hukum formal untuk memerintahkan warga tetap di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com