Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Kritik dari Dr Anthony Fauci, Trump 'Retweet' Unggahan yang Memuat Tagar #FireFauci

Kompas.com - 14/04/2020, 00:24 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber CNN,The Times

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang baru saja dikritik oleh Dr Anthony Fauci terkait penanganan virus corona me-retweet sebuah unggahan yang merujuk pada komentar Fauci yang menulis "Time to #FireFauci" (#PecatFauci).

Tindakan Trump yang me-retweet unggahan yang memuat tagar #FireFauci itu dinilai memicu spekulasi lebih lanjut tentang masa depan Dr Anthony Fauci.

Trump juga kembali menunjuk kepada keputusannya di akhir Januari kemarin tentang pembatasan perjalanan dari China.

Baca juga: China Bantah Minta Pujian dari Jerman soal Penanganan Virus Corona

Dia menulis, "Maaf, (itu) kabar bohong, semua ada rekamannya. Saya telah melarang China jauh sebelum banyak orang bicara."

Apa yang tampaknya membuat Trump gusar adalah kritik Fauci yang mengatakan pada Minggu (12/4/2020) bahwa social distancing atau jaga jarak sosial bisa selamatkan nyawa lebih banyak jika dari awal lockdown diberlakukan.

Di tengah kritik yang terus menerus mengalir terhadap Fauci dari beberapa kubu media konservatif Presiden Trump, tindakan Trump itu meningkatkan potensi buruk pada keberadaan Dr Fauci di satuan gugus tugas virus corona.

Baca juga: Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: 434.098 Orang Sembuh | Boris Johnson Negatif Covid-19

Penanganan awal Trump terhadap krisis wabah virus corona berada di bawah pengawasan ketat karena para pejabat administrasi dan kesehatan terungkap telah memperingatkan selama berminggu-minggu sebelum Trump ambil keputusan dan tindakan tegas seperti social distancing dan lainnya.

Trump jelas membantah bahwa pemerintahannya lamban dalam merespons wabah.
Dia kini lebih fokus pada seruan agar perekonomian segera dibuka di awal Mei mendatang.

Fauci sendiri dalam wawancara dengan CNN pada Minggu pagi (12/4/2020) mengatakan bahwa seruan Trump untuk segera membuka kembali perekonomian harus dilakukan secara hati-hati.

Baca juga: Virus Corona Buat New York Kewalahan Urusi Jenazah dan Rumah Sakit Darurat

Sementara itu, berdasarkan laporan resmi Worldometers, kasus kematian akibat virus corona di AS telah mencapai 22.941 jiwa dengan kasus infeksi sebanyak 573.518 kasus.

Secara global, korban tewas akibat virus corona tercatat sebanyak 117.664 jiwa. Ada pun angka kasus infeksi dalam skala global sudah mencapai lebih dari 1,8 juta kasus.

Baca juga: Wanita Ini Kehilangan Suami dan Anak Satu-satunya karena Virus Corona

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com