Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Immanuel Kant, Pemikir Moral Manusia Abad 17

Kompas.com - 13/04/2020, 20:38 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Immanuel Kant mengklaim bahwa satu-satunya hal yang baik tanpa terkecuali sebelum melakukan sesuatu adalah 'niat baik'.

Menjadi lebih humanis, mengajak orang untuk merasakan rasa kemanusiaan melalui pemahaman moralnya.

Sembilan hari sebelum kematiannya, Kant dikunjungi oleh dokternya. Tua, sakit, dan hampir buta, dia bangkit dari kursinya dan berdiri gemetar karena terbangun dan mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat dipahami.

Dia berkata, 'Das Gefühl für Humanität hat mich noch nicht verlassen'  (Rasa kemanusiaan belum meninggalkanku) 'kemanusiaan' sebagai 'niat baik'.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Bernie Sanders, Pemerhati Rakyat Kecil

Dasar pendidikan dan perjalanan karier Kant

Immanuel Kant lahir pada 22 April 1724 di Königsberg, Prusia (sekarang Kaliningrad, Rusia) . Dia wafat pada 12 Februari 1804 di Königsberg (Kaliningrad).

Dia merupakan filsuf Jerman yang bekerja secara komprehensif dan sistematis dalam epistemologi (teori pengetahuan), etika, dan estetika.

Pemikirannya mempengaruhi semua filsafat berikutnya, terutama berbagai aliran Kantianisme dan idealisme.

Kant adalah salah satu pemikir terkemuka Pencerahan dan bisa dibilang salah satu filsuf terbesar sepanjang masa.

Dalam dirinya ada tren baru yang dimulai dengan rasionalisme (penekanan alasan) dari René Descartes dan empirisme (menekankan pengalaman) dari Francis Bacon. Karena itu, dia meresmikan era baru dalam pengembangan pemikiran filosofis.

Orang tua Kant, Ayahnya, seorang pekerja pelana, menurut Kant, ayahnya adalah keturunan seorang imigran Skotlandia.

Ibunya, seorang wanita Jerman yang tidak berpendidikan. Kedua orang tua Kant adalah pengikut setia cabang Pietris dari gereja Lutheran, yang mengajarkan bahwa agama milik kehidupan batin yang diekspresikan dalam kesederhanaan dan kepatuhan terhadap hukum moral.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Donald Trump, dari Pebisnis sampai Jadi Presiden Amerika Serikat

Pengaruh pendeta mereka memungkinkan bagi Kant untuk mendapatkan pendidikan tentang moral dan humanitas.

Pada usia delapan tahun, Kant memasuki sekolah Pietist yang diarahkan oleh pendetanya. Kant memperoleh cinta seumur hidupnya untuk karya Latin klasik, terutama untuk penyair naturalistik Lucretius.

Pada 1740 dia mendaftar di Universitas Königsberg sebagai mahasiswa teologi. Tetapi, meskipun Kant menjalani kuliah teologi dan bahkan berkhotbah pada beberapa kesempatan, dia sangat tertarik pada matematika dan fisika.

Pada 1755, dia dapat menyelesaikan gelar sarjana di universitas dan mengambil posisi Privatdozent, atau dosen.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com