KOMPAS.com - Immanuel Kant mengklaim bahwa satu-satunya hal yang baik tanpa terkecuali sebelum melakukan sesuatu adalah 'niat baik'.
Menjadi lebih humanis, mengajak orang untuk merasakan rasa kemanusiaan melalui pemahaman moralnya.
Sembilan hari sebelum kematiannya, Kant dikunjungi oleh dokternya. Tua, sakit, dan hampir buta, dia bangkit dari kursinya dan berdiri gemetar karena terbangun dan mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat dipahami.
Dia berkata, 'Das Gefühl für Humanität hat mich noch nicht verlassen' (Rasa kemanusiaan belum meninggalkanku) 'kemanusiaan' sebagai 'niat baik'.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Bernie Sanders, Pemerhati Rakyat Kecil
Immanuel Kant lahir pada 22 April 1724 di Königsberg, Prusia (sekarang Kaliningrad, Rusia) . Dia wafat pada 12 Februari 1804 di Königsberg (Kaliningrad).
Dia merupakan filsuf Jerman yang bekerja secara komprehensif dan sistematis dalam epistemologi (teori pengetahuan), etika, dan estetika.
Pemikirannya mempengaruhi semua filsafat berikutnya, terutama berbagai aliran Kantianisme dan idealisme.
Kant adalah salah satu pemikir terkemuka Pencerahan dan bisa dibilang salah satu filsuf terbesar sepanjang masa.
Dalam dirinya ada tren baru yang dimulai dengan rasionalisme (penekanan alasan) dari René Descartes dan empirisme (menekankan pengalaman) dari Francis Bacon. Karena itu, dia meresmikan era baru dalam pengembangan pemikiran filosofis.
Orang tua Kant, Ayahnya, seorang pekerja pelana, menurut Kant, ayahnya adalah keturunan seorang imigran Skotlandia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan