Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Lockdown Virus Corona, Paus Fransiskus Pimpin Misa Jumat Agung

Kompas.com - 11/04/2020, 07:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Di tengah lockdown akibat virus corona, Paus Fransiskus memimpin Jalan Salib, salah satu prosesi dalam misa Jumat Agung.

Untuk pertama kalinya, prosesi untuk mengenang detik sebelum Yesus Kritus wafat itu tak diadakan di Colosseum, tradisi modern yang diperkenalkan lagi oleh mendiang Paus Paulus VI pada 1964.

Sebagai gantinya, Paus Fransiskus memimpin Jalan Salib tersebut digelar di Lapangan Santo Petrus yang sepi di tengah lockdown virus corona.

Baca juga: Jumat Agung dan Pekan Suci, Inilah Rangkaian Perayaan Paskah Umat Kristen dan Katolik

Paus asal Argentina itu menyaksikan dari podium berkanopi ketika 10 orang mulai mendekat dengan membawa salib beserta obor dalam pembukaan misa Jumat Agung.

Lima di antara 10 orang itu merupakan narapidana yang berasal dari penjara kota Padua. Sementara sisanya merupakan dokter dan perawat di Vatikan.

Dikutip AFP (10/4/2020), mereka mewakili korban meninggal dari wabah yang merenggut hampir 19.000 nyawa di Italia, seperlima dari total korban di dunia.

Pembicara membacakan meditasi ketika 10 orang itu berhenti sebanyak 14 kali, menandakan momen saat Yesus diserahkan ke Pontius Pilatus hingga Dia dimakamkan.

Pada tahun ini, meditasi tersebut ditulis napi, sipir penjara, pastor, hingga keluarga baik dari narapidana maupun korban.

Paus Fransiskus acap membicarakan masalah yang terjadi di penjara, seperti over-kapasitas. Kali ini, dia mengungkapkan perhatian bahwa wabah bisa masuk tak terdeteksi.

Dalam salah satu meditasi, seorang napi mengatakan bahwa dia bakal menjadi kakek setelah putrinya mengumumkan kehamilan.

"Suatu hari, saya akan mengatakan kepada cucu kebaikan yang saya lakukan, bukan perbuatan jahat yang saya lakukan," kata napi itu dilansir Reuters via Globalnews.

Baca juga: Paus Fransiskus: Pandemi Corona adalah Respons Alam terhadap Iklim

Sebelumnya, Paus berusia 83 tahun itu berlutut di lantai saat momen "Sengsara Yesus", salah satu momen langka karena dia tak memberikan homili (khotbah).

Sebagai gantinya, untuk khotbah diserahkan kepada Bapa Raniero Cantalamessa, pastor yang berasal dari bagian rumah tangga kepausan.

Cantalamessa berkata, pandemi Covid-19, penyakit yang diakibatkan virus corona, seharusnya menjadi pendorong agar publik menghargai kehidupan.

"Jangan sampai kita membiarkan begitu banyak rasa sakit, begitu banyak kematian, dan keterlibatan heroik banyak pihak menjadi sia-sia," tegas Cantalamessa.

Paus Fransiskus sempat menyatakan, dokter dan pastor yang meninggal karena mendedikasikan hidupnya bagi pasien Covid-19 "memberikan hidupnya seperti tentara di garis depan".

Puluhan pastor, dan setidakbya 100 dokter mengembuskan napas terakhir setelah terinfeksi SARS-Cov-2 di Italia.

Baca juga: Corona Belum Mereda, Paus Fransiskus Pimpin Misa Minggu Palma via Livestream

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com