Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Sumbang 30 Respirator untuk Bantu Pasien Virus Corona

Kompas.com - 28/03/2020, 12:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Vatikan menyatakan, Paus Fransiskus memberikan donasi sekitar 30 respirator untuk membantu merawat pasien virus corona.

Pernyataan dari Kantor Almoner (Amal) Kepausan, Kardinal Konrad Krajewski, tidak menyebutkan di mana alat bantu pernapasan itu bakal dikirimkan.

Kabar itu terjadi setelah virus corona menjangkiti lebih dari 86.000 di seantero Italia, dengan 91.234 di antaranya meninggal.

Baca juga: Berdoa agar Virus Corona Berakhir, Paus Fransiskus Kunjungi Roma yang Sepi

Dilansir Al Jazeera Jumat (27/3/2020), Vatikan menyatakan menggelar tes bagi para pastor yang tinggal di lingkungan sama dengan Paus Fransiskus.

Selain itu berdasarkan penuturan sumber internal Takhta Suci, mereka berencana memindahkan imam yang terinfeksi ke tempat lain.

Langkah itu terjadi beberapa hari setelah pastor yang tinggal di permukiman Santa Maria dan bekerja di Sekretariat Negara positif terpapar.

Keterangan dari sumber itu adalah satu dari sekian banyak kekhawatiran akan merebaknya wabah di Santa Maria, lokasi tempat Paus tinggal sejak 2013.

Hunian yang mempunyai 130 kamar dan mempekerjakan 30 orang itu adalah lokasi bagi sejumlah imam yang menempati posisi kunci di Vatikan.

Negara-kota itu memang telah menerapkan segala prosedur untuk mencegah penyebaran. Namun sejumlah kalangan melihatnya belum cukup.

"Santa Maria itu laksana bom waktu," kata seorang pejabat anonim. Mereka beranggapan bahwa penutupan adalah langkah terbaik.

Sumber tersebut mengungkapkan, setengah dari penghuni hunian mirip hotel itu dites Rabu (25/3/2020), dan sisanya digelar Kamis (26/3/2020).

Rencananya, para penghuni yang terpapar Covid-19, penyakit yang diakibatkan patogen itu, bakal dipindahkan ke hotel bagi peziarah di Roma.

Fokus pemeriksaan mereka adalah para imam yang melakukan perjalanan dari Santa Maria, kemudian ke kantornya, dan ke ibu kota Italia itu.

Baca juga: Gelar Doa Angelus via Internet di Tengah Virus Corona, Paus Fransiskus Merasa Terkurung

"Saya berpikir bahwa ini adalah isu kesehatan publik yang begitu serius," terang pejabat yang mengaku tidak diizinkan mendiskusikan kabar tersebut.

Paus Fransiskus disebut mulai menikmati makanannya di ruangan pribadi, setelah sebelumnya sempat hadir dalam ruang makan.

Pemimpin Gereja Katolik asal Argentina itu jadi perhatian tak hanya karena berusia 83 tahun. Tapi dia juga harus hidup dengan satu paru-paru.

Pada awal Maret, harian Italia Il Messaggero menulis bahwa Paus bernama asli Jorge Mario Bergogilo itu negatif virus corona.

Kabar tersebut terjadi setelah sebelumnya, dia mengalami batuk dan menyeka hidung saat memimpin misa Rabu Abu pada 26 Februari.

Pihak Vatikan tidak membenarkan atau menyanggah pemberitaan tersebut.

Baca juga: Setelah Dikritik Paus Fransiskus, Gereja di Roma Bakal Tetap Buka di Tengah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com