Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona, Ujaran Kebencian terhadap China Meningkat di Twitter

Kompas.com - 28/03/2020, 10:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Wabah virus corona yang berlangsung sejak Januari membuat ujaran kebencian terhadap China meningkat di Twitter.

Data itu dipaparkan oleh startup asal Israel, L1ght, yang menyoroti juga makin banyaknya orang yang menghabiskan waktu di media sosial.

Dilansir AFP Jumat (27/3/2020), L1ght menyatakan mereka menggunakan kecerdasan buatan untuk mendeteksi adanya konten negatif di media sosial.

Baca juga: Ucapan Trump Soal Virus China Telah Memicu Kekerasan Terhadap Warga AS Keturunan Asia

"Berdasarkan data kami, kebanyakan ujaran kebencian ini ditujukan kepada China dan masyarakatnya, serta keturunan Asia lain di seluruh dunia," ujar L1ght.

Dalam analisa mereka, memang terdapat kisah-kisah positif seperti cerita mereka yang menjalani karantina di Negeri "Panda" selama virus corona berlangsung.

Namun, kabar negatif lain di Twitter juga tak kalah pesat. L1ght menyebut kebanyakan konten itu menuding Asia membawa wabah tersebut.

"Mereka juga menyalahkan keturunan Asia yang dianggap secara bersama-sama menyebarkan wabah itu." Demikian keterangan dari L1ght.

Disebutkan bahwa netizen negatif tersebut menggunakan berbagai tagar rasialis seperti #Kungflu, #chinesevirus, dan #communistvirus ketika membicarakan wabah.

Laporan tersebut juga menjelaskan, traffic internet mengenai kebencian meningkat hingga 200 persen, dengan unggahannya menyudutkan orang Asia.

Media tertentu juga ikut menyebarkan pesan negatif. Seperti Sky News Australia yang mempublikasikan video berjudul "China secara sengaja menyebarkan virus kepada dunia".

"Video itu dikomentari hingga lebih dari 5.000 kali, dengan mayoritas komentar bernada kebencian serta sangat jahat," jelas laporan dari L1ght.

Temuan itu terjadi setelah sejumlah aktivis HAM menyoroti meningkatnya insiden rasial yang menghantam kelompok Asia Amerika.

Ucapan Presiden AS Donald Trump bahwa virus corona adalah "virus China" dianggap turut andil dalam meningkatkan xenofobia di sana.

Baca juga: Usai Ucapkan Komentar Rasial, Trump Ingin Lindungi Warga Asia-Amerika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com