Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Catatkan Lebih dari 100.000 Kasus Infeksi Virus Corona

Kompas.com - 28/03/2020, 07:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mencatatkan lebih dari 100.000 kasus infeksi virus corona, berdasarkan data yang dirilis John Hopkins University.

Dalam data yang dipaparkan situs Worldometers, saat ini Negeri "Uncle Sam" mengonfirmasi 101.321 setelah terjadi penambahan 15.886 kasus harian.

Kemudian seperti diwartakan AFP Jumat (28/3/2020), 1.567 orang meninggal setelah AS mengumumkan 272 kasus kematian harian virus corona baru.

Baca juga: Di Tengah Perang Kata-kata, China Tawarkan Bantuan ke AS untuk Tangani Covid-19

Tingkat kematian berdasarkan kasus yang terkonfirmasi adalah 1,5 persen. Namun, angka ini bisa menurun setelah pemerintah menggalakkan tes.

Berdasarkan tes yang dilaksanakan, hasilnya mengungkapkan bahwa banyak pasien positif tidak menunjukkan gejala virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.

Klaster terbesar penyebaran wabah terjadi di New York, lokasi setengah kasus Covid-19, dan membuat sistem kesehatan setempat kelimpungan.

Presiden Donald Trump pun menandatangani aturan pelepasan dana darurat hingga 2,2 triliun dollar AS, atau sekitar Rp 35.666 triliun.

Dalam konferensi pers, Trump menyatakan dana itu akan dihabiskan untuk menyelamatkan sektor bisnis serta penanganan Covid-19.

Penandatanganan itu terjadi di tengah upaya Gubernur New York, Andrew Cuomo, untuk menyediakan ribuan ranjang tambahan untuk merawat pasien.

Baca juga: Di Tengah Wabah Covid-19, AS Beri Sanksi Baru untuk Iran


Dikutip Sky News, Cuomo menuturkan 40.000 ranjang darurat harus disiapkan, dengan 4.000 di antatanya dipusatkan di New York City.

Sejauh ini, pemerintah kota berjuluk Big Apple tersebut sudah mengubah aula publik sebagai rumah sakit darurat. Namun, upaya itu dinilai belum cukup.

"Ini akan menjadi hari yang panjang, menyedihkan, berat, dan tentunya begitu jelek," jelas Gubernur Cuomo dalam keterangan pers dilansir Sky News.

Sejauh ini, Negara Bagian New York sudah mencatatkan lebih dari 44.000 kasus, dengan angka harian pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 6.000 pada Jumat.

Selain meneken UU pelepasan dana darurat, Trump juga memerintahkan dua pabrikan raksasa AS, General Motors dan Ford, untuk membuat ventilator.

Baca juga: Wabah Corona Terpa AS, 3,3 Juta Warganya Ajukan Tunjangan Pengangguran

Dalam keterangan tertulisnya, General Motors menyatakan bakal menggandeng firma Seattle, Ventec Life Systems, untuk membuat alat bantu pernapasan tersebut.

Perusahaan yang berdiri 111 tahun silam itu menegaskan bahwa mereka "bekerja tidak kenal lelah" untuk mempercepat produksi ventilator.

Pabrikan itu menjelaskan, mereka akan segera mengirim gelombang pertama ventilator pada April, dengan kapasitas produksi 10.000 unit per bulan.

"Kami berkomitmen untuk melakukan sekuat kami guna mendonasikan sumber daya dalam rangka memerangi Covid-19," papar General Motors.

Sementara Ford akan bekerja sama dengan GE Health Care guna meningkatkan produksi, dan berencana merakit ventilator sederhana bulan depan.

Baca juga: Vaksin Corona Sedang Diuji Coba di AS, Ini 3 Tahapannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Sky News

Terkini Lainnya

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com