Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ucapan Trump Soal "Virus China" Telah Memicu Kekerasan Terhadap Warga AS Keturunan Asia

Kompas.com - 22/03/2020, 15:03 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, D.C, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump yang bersikeras mengatakan "Chinese Virus" atau virus China ternyata menjadi peristiwa tidak mengenakkan bagi para warga AS keturunan China.

Para warga AS keturunan China itu mengatakan bahwa ucapan Trump telah memicu kekerasan.

Dalam konferensi pers harian tentang wabah virus corona, sebuah foto menunjukkan ucapan Trump soal virus China.

Ucapan itu telah mencoret istilah klinis yang direkomendasikan profesional kesehatan, Covid-19 atau virus corona.

Warga AS keturunan Asia mengatakan bahwa bahasa seperti itu telah memainkan stereotip masyarakat yang sudah berabad-abad dianggap sebagai sesuatu yang asing dan tidak bersih.

Dan juga menandakan secara keliru, bahwa terdapat individu dari satu etnis bertanggung jawab atas penyebaran virus tersebut.

Baca juga: Singapura Antisipasi Corona, Pengunjung dengan Visa Jangka Pendek Dilarang Masuk

Namun, rupanya insiden AS tampak lebih sedikit daripada Eropa. Polisi New York mengatakan bahwa seorang pria bulan lalu mengejar dan memukul seorang wanita Asia yang memakai masker wajah saat berada di bawah kereta bawah tanah. Pria itu mengatakan wanita itu sakit.

Pada Kamis (19/03/2020), kelompok hak-hak sipil meluncurkan sebuah situs untuk orang AS keturunan Asia agar mereka dapat melaporkan kejahatan bias terkait wabah virus corona untuk melihat seberapa luasnya masalah itu terjadi.

"Situs ini menerima 36 pengajuan aduan dalam 24 jam pertama," ungkap Manjusha Kulkarni, Direktur Eksekutif Dewan Kebijakan dan Perencanaan Asia Pasifik.

Dia menunjuk satu insiden di mana pelaku intimidasi sekolah menengah di Los Angeles meninju teman sekelasnya yang keturunan Asia sekitar 20 kali.

Anak sekolah itu menuduh temannya membawa virus corona dan memintanya untuk 'kembali' ke China.

Kulkarni mengatakan, dia melihat kekerasan sebagai bagian dari sejarah yang luas di AS sejak yellow peril.

Yellow peril adalah kecurigaan orang AS terhadap orang Asia yang memimpin AS pada 1882 dan melarang semua imigrasi dari China.

Hal itu akan menjadi buruk kini sejak Trump dinilai 'mempersenjatai' kebencian warga AS terhadap mereka yang keturunan etnis Asia, khususnya China.

Kulkarni berkata, "Trump punya mimbar untuk lakukan bully. Hal itu membawa kekuatan besar. Orang-orang mendengarkannya."

Baca juga: 3 Strategi China Atasi Virus Corona, Contoh bagi Negara Lain?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com