Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Pesan Alat Tes Virus Corona dari Korea Selatan

Kompas.com - 25/03/2020, 15:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyatakan, Presiden AS Donald Trump telah memesan alat tes virus corona di tengah upayanya menyelamatkan ekonomi negara.

Hegeri "Ginseng" sempat disebut sebagai klaster terbesar penyebaran Covid-19 di luar China pada Februari lalu. Namun kini, tren-nya mulai menurun.

Penurunan kasus infeksi virus corona terjadi setelah pemerintah Korea Selatan getol melaksanakan tes massal dan tracing kontak penderita.

Baca juga: Trump: Obat Malaria Klorokuin Hadiah dari Tuhan untuk Atasi Virus Corona

Hingga Selasa tengah malam waktu setempat (24/3/2020), lebih dari 367.000 orang di seantero Korsel telah melakukan tes swab.

Dilaporkan AFP Rabu (25/3/2020), tes ini termasuk gratis bagi orang yang dirujuk dokter maupun melakukan kontak dengan penderita.

Sementara AS kini menjadi negara yang mencatatkan kasus penularan Covid-19 tertinggi ketiga di dunia setelah China dan Italia.

Saat ini, Negeri "Uncle Sam" melaporkan 54.916 kasus 784 kematian, di mana Washington masih belum menggeber tes Covid-19 secara massal.

Keputusan Trump memesan alat tes dari Seoul terjadi setelah dia berencana membuka kembali perekonomian AS pada liburan Paskah.

Baca juga: Ucapan Trump Soal Virus China Telah Memicu Kekerasan Terhadap Warga AS Keturunan Asia

"Presiden Trump dari AS, sudah mengajukan permohonan mendesak kepada kami terkait penyediaan barang seperti alat diagnosa," kata Moon.

Sementara Cheong Wa Dae atau Kantor Kepresidenan Korsel berujar, dalam perbincangan telepon, Moon sempat berkata alat itu butuh restu Badan Obat dan Makanan AS (FDA).

Presiden 73 tahun tersebut kemudian menjawab dia akan memprosesnya dalam hitungan hari. "Jika ada surplus di dalam negeri, saya akan mendukung sekuat mungkin," jelas Moon.

Tidak indikasi berapa jumlah alat tes virus corona yang dipesan, atau apakah penyediaan itu bersifat hibah ataukah melalui mekanisme penjualan.

Baca juga: Usai Ucapkan Komentar Rasial, Trump Ingin Lindungi Warga Asia-Amerika

Sementara Gedung Putih mengakui bahwa Trump dan Moon Jae-in terlibat percakapan telepon. Tetapi tak disebutkan apakah sang presiden membuat permintaan tersebut.

Pada Selasa, presiden dari Partai Republik itu mengatakan bahwa social distancing sudah memberikan beban kepada ekonomi AS.

"Kami sudah kehilangan ribuan orang setiap tahunnya karena penyakit flu. Kami tidak ingin negara ini sampai goyah," ucap sang presiden.

Seoul dan Washington adalah aliansi pertahanan. Namun, hubungan bilateral mereka menjadi goyah sejak pemerintahan Trump menjabat.

Dasarnya adalah upaya Gedung Putih agar Korea Selatan membayar biaya penempatan sekitar 28.500 tentara AS yang disiagakan di sana.

Baca juga: Trump Tawarkan Bantuan Atasi Virus Corona, Iran Menolak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com