LINCANG, KOMPAS.com - Seorang ilmuwan di Swedia, Dr. Sumaiya Shaikh menyatakan dalam kicauannya di Twitter bahwa hantavirus pertama kali muncul pada 1950-an ketika perang AS-Korea di Korea, tepatnya di sungai Hantan.
Penyakit ini menyebar dari tikus dan bisa menulari manusia jika manusia menelan cairan tubuh dari hewan pengerat tersebut.
"Jadi jangan panik, kecuali Anda berniat untuk makan tikus," ujar Dr. Sumaiya.
Baca juga: Belum Selesai Virus Corona, Seorang Pria Tewas akibat Hantavirus di China
The #Hantavirus first emerged in 1950s in the American-Korean war in Korea (Hantan river). It spreads from rat/mice if humans injest their body fluids. Human-human transmission is rare. There were even vaccines developed for it. Please do not panic, unless you plan to eat rats.
— Dr Sumaiya Shaikh (@Neurophysik) March 24, 2020
Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa hantavirus sangat jarang terjadi tapi angka kematiannya cukup tinggi yakni 38 persen.
Gejalanya bisa terjadi sampai delapan minggu. Orang yang mengalami gejala pasti sebelumnya telah terpapar urin segar, kotoran, atau air liur tikus yang terinfeksi. Bisa juga karena gigitan tikus yang terinfeksi.
Umumnya gejala hantavirus meliputi demam, sakit kepala, batuk dan sesak napas.
Seorang pasien yang pernah mengalami penyakit yang disebabkan hantavirus merasa dadanya seperti diikat pita dengan ketat dan wajahnya seperti ditutupi bantal.
Baca juga: Arab Saudi Umumkan Kematian Pertama akibat Virus Corona
Gejala itu hampir identik dengan gejala Covid-19 yang diidap oleh Benjamin Michael McAdams, seorang politisi AS yang baru-baru ini dikabarkan positif terjangkit Covid-19.
Gejala sakit Covid-19 dikatakan politisi yang merupakan representatif dari Utah itu bagaikan sabuk yang mengikat erat dadanya.
CDC mengabarkan bahwa sindrom paru hantavirus pernah menjadi penyakit yang diberitahukan secara nasional di AS pada 1995. Tapi saat itu belum ada kasus yang diketahui menular antar manusia.
Baca juga: Kabar Baik di Tengah Virus Corona: 103.000 Orang di Seluruh Dunia Sembuh
Meski begitu, sebuah data dari Jaringan Ilmu Pengetahuan China yang mempopulerkan data komprehensif dari Health Times, dan komite kesehatan kota Lincang, Ningshan menunjukkan seberapa menularnya virus ini.
Ada lima rute utama kemungkinan penularan hantavirus:
Pertama, melalui transmisi pernapasan karena tinja tikus yang terbawa aerosol dapat mengambang di udara dan menginfeksi manusia melalui saluran pernapasan.
Kedua, transmisi melalui saluran pencernaan. Hal ini terjadi jika manusia memakan makanan yang telah terkontaminasi tinja tikus (atau cairan lain dari tubuh tikus yang terinfeksi).
Baca juga: Update Virus Corona 24 Maret: China akan Cabut Lockdown Wuhan | Inggris Lockdown 3 Minggu
Ketiga, penularan melalui kontak. Manusia dapat terinfeksi jika digigit tikus yang terinfeksi.