Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Virus Corona, India Lockdown Total Selama 21 Hari

Kompas.com - 24/03/2020, 22:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan, negaranya memasuki masa lockdown total selama 21 hari untuk memerangi virus corona.

Modi menyatakan, Negeri "Bollywood" bakal memasuki masa karantina massal itu pada Selasa tengah malam waktu setempat (24/3/2020). Kebijakan yang berdampak pada 1,3 miliar jiwa.

"Mulai pukul 00.00 hari ini, seluruh negara akan ditutup. Lockdown total," tegas Modi dalam tayangan televisi mengomentari kebijakan bagi negara berpopulasi terbesar kedua dunia itu.

Baca juga: Kobarkan Perang Lawan Corona, India Juga Umumkan Lockdown

"Untuk menyelamatkan India, bangsa ini, setiap warga, Anda, keluarga Anda, setiap jalan, setiap lingkungan akan mendapat kebijakan ketat," tegasnya dikutip AFP.

Menyusul pengumuman itu, polisi akan bersiaga dengan jam malam bakal diberlakukan di sejumlah tempat, seperti dilaporkan Al Jazeera.

Otoritas kesehatan menyatakan, virus corona sudah menyebar dari kota-kota besar ke kawasan yang lebih kecil di Negeri "Bollywood".

Dinas kesehatan di Negara Bagian Maharashtra berujar, kasus baru mulai bermunculan di kota kecil setelah terdeteksi di Mumbai.

Baca juga: Kabar Baik di Tengah Virus Corona: 103.000 Orang di Seluruh Dunia Sembuh

"Tren ini jelas mengkhawatirkan. Sebab, kota kecil tidak mempunyai infrastruktur lengkap menghadapi wabah," kata pejabat anonim tersebut.

Pemerintah negara bagian sudah menerapkan lockdown versi mereka, di mana bus dan kereta dilarang beroperasi, serta mengosongkan jalan raya.

Mengacu kepada pernyataan Modi, sekitar tiga per empat dari 1,3 miliar orang bakal dikarantina Selasa, dengan sisanya menyusul.

Para peneliti kesehatan mengaku khawatir. Sebab berdasarkan kalkulasi mereka, bakal ada jutaan orang yang terpapar Covid-19 pada pertengahan Mei.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Salam Namaste dari India Jadi Populer

Sekelompok ilmuwan yang berbasis di AS pekan ini menuturkan, angka penularan di India bisa berkembang menjadi 1,3 juta jiwa jika dibiarkan.

"Bahkan dengan skenario terbaik sekali pun, kemungkinan, Anda masih berada dalam krisis," kata Bhramar Mukherjee, profesor biostatistik dan epidemiologi di Universitas Michigan.

Pada Senin (23/3/2020), polisi di New Delhi berusaha membubarkan massa yang menggelar aksi protes menentang UU Kewarganegaraan yang kontroversial.

Puluhan pengunjuk rasa, kebanyakan perempuan, terus menggelar demonstrasi sejak Desember 2019 di Shaheen Bagh. Menentang UU yang dianggap mendiskriminasi Muslim.

Komisioner Kepolisian Delhi, DC Srivastava mengatakan, anggotanya yang berpakaian lengkap mengelilingi demonstran dan meminta mereka untuk pergi.

"Saat ini lingkungannya sangat berbahaya karena virus corona," tegas Srivastava. India saat ini mengonfirmasi 519 kasus dan 10 kematian.

Baca juga: Jual Urine Sapi untuk Atasi Virus Corona, Aktivis Politik India Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com