Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Abaikan Peringatan Intelijen AS soal Ancaman Virus Corona

Kompas.com - 21/03/2020, 17:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump disebut mengabaikan peringatan intelijen AS pada Januari lalu mengenai ancaman virus corona.

The Washington Post yang mengutip sumber internal AS memberitakan, telik sandi sudah memprediksi asal maupun potensi penyebaran global SARS-Cov-2.

Dilaporkan via CNN Sabtu (21/3/2020), China yang merupakan negara asal penyebaran virus corona juga meremehkan tingkat keparahannya.

Baca juga: Klaim Trump Obat Malaria Klorokuin Bisa Obati Virus Corona Dibantah Pejabatnya Sendiri

Namun, laporan intelijen yang dibuat sejak Januari itu tidak direspons oleh Trump, dan membuat persiapan negara menjadi terhambat.

"Donald Trump mungkin tidak mengharapkannya. Namun jajarannya sudah bersiap. Hanya, mereka tidak mampu membuatnya bertindak," kata sumber itu.

Baik CIA maupun Kantor Direktur Intelijen Nasional tidak mengomentari kabar ini. Menurut juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley, presiden sudah menerapkan langkah agresif.

Gidley menuding media dan oposisi Demokrat berusaha merendahkan upaya presiden 73 tahun itu dalam melindungi publik Negeri "Uncle Sam".

"Adalah menjijikkan, tercela, dan tindakan pengecut hanya mencantumkan sumber untuk menulis ulang sejarah. Jelas ini ancaman nasional," tudingnya.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Polisi Minta Maaf kepada Dr Li Wenliang | Trump Tuduh China Lamban Tangani Virus Corona

Sumber tersebut mengungkapkan, komite intelijen DPR AS sudah mendapat pemberitahuan mengenai ancaman virus corona pada Januari dan Februari.

Laporan itu tidak menjabarkan kapan wabah ini akan menghantam AS, atau memberi rekomendasi kebijakan yang harus ditempuh.

Pejabat anonim mengatakan, telik sandi hanya memaparkan penyebaran virus di China dan negara lain, dan menyebut Beijing berusaha menutupi dampaknya.

Para pejabat presiden sebenarnya sudah merespons laporan tersebut, dan berusaha membujuk pemimpin ke-45 AS itu mengenai betapa berbahayanya Covid-19.

Menteri Kesehatan dan Layanan Publik Alex Azar dilaporkan tidak bisa mendiskusikan temuan ini hingga setidaknya 18 Januari.

Di akhir Januari, para pejabat Gedung Putih bertemu dengan Pelaksana Tugas Kepala Staf, Mick Mulvaney, agar perkembangan wabah tetap terpantau.

Baca juga: Berkata Rasial Saat Jumpa Pers Virus Corona, Trump Didebat Wartawan

Direktur Dewan Kebijakan Domestik Joe Grogan berujar, jika mereka tak serius menangani ini, Trump bisa terancam kalah saat Pilpres AS pada November.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com