Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Pertama Terima Suntikan Vaksin Virus Corona, Inilah Identitasnya

Kompas.com - 18/03/2020, 12:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CBS News

SEATTLE, KOMPAS.com - Identitas pasien pertama yang menerima vaksin virus corona di Seattle, Amerika Serikat (AS), pada pekan ini terungkap.

Orang pertama yang menerima injeksi itu bernama Jennifer Haller, seorang manajer operasi perusahaan teknologi berusia 43 tahun.

"Kami merasa tidak berdaya. Ini adalah kesempatan bagus bagi saya untuk melakukan sesuatu," kata Haller dikutip Associated Press.

Baca juga: Vaksin Corona Ditemukan, Akan Diuji Coba ke 45 Orang Sukarelawan

Dikutip CBS News Selasa (17/3/2020), dua anaknya yang masih remaja menganggap keren ibunya yang ikut andil dalam uji coba vaksin virus corona.

Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) menyatakan, terdapat 45 sukarelawan, berusia antara 18-55 tahun, yang berpartisipasi dalam tes ini.

Tes tersebut didanai oleh Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi Moderna.

Vaksin Covid-19, nama penyakit yang diakibatkan oleh virus corona itu, diberi nama mRNA-1273 karena dibuat berdasarkan urutan genetik RNA virus.

Dr Barney Graham, wakil direktur Pusat Penelitian Vaksin berkata, mereka sudah bekerja sama dengan Moderna karena pendekatan RNA bisa memproduksi obat dalam waktu cepat.

Menemukan vaksin yang efektif dan bisa mencegah infeksi SARS-Cov-2 (nama resmi virus) adalah prioritas kesehatan paling mendesak sekarang," ujar Direktur NIAID, Anthony Fauci.

Dia menyatakan, studi Fase 1 yang dilaksanakan Institut Penelitian Kaiser Permanente Washington di Seattle adalah langkah pertama menyembuhkan virus corona.

Baca juga: Trump Sebut Vaksin Virus Corona Bakal Siap Saat Pilpres AS

Selain Moderna, sejumlah lembaga lain juga mengembangkan obat untuk melumpuhkan virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China tersebut.

Dr Kayvon Modjarrad, Direktur Institut Penelitian Angkatan Darat Walter Reed berujar, pihaknya menguji coba vaksin yang memblokir virus ke paru-paru.

"Jika (virus) itu tidak bisa mencapai paru-paru Anda, maka penyakit tidak bakal terjadi," kaya Modjarrad kepada pemandu CBS Evening News, David Martin.

Namun dalam laporan Martin, meski akhirnya ada perusahaan yang berhasil mengembangkan vaksin, benda itu tidak akan bisa dipasarkan dalam waktu singkat.

Peter Hotez, co-director Texas Children’s Hospital Center for Vaccine Development berujar, waktu setahun itu terjadi jika skenario baik terjadi.

Baca juga: Meski Diuji Coba ke 45 Relawan, Vaksin Virus Corona Belum Siap Selama Setahun

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com