Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Jerman: Penelitian Vaksin Virus Corona Tidak Dijual

Kompas.com - 16/03/2020, 14:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menegaskan, hak paten penelitian untuk mengembangkan vaksin virus corona tidak dijual.

Dia merespons laporan Presiden AS Donald Trump berniat membeli akses eksklusif vaksin yang saat ini tengah dikembangkan perusahaan bioteknologi di sana.

Saat ini, ilmuwan tengah mengembangkan vaksin untuk melumpuhkan virus corona, yang telah membunuh 6.500 dan menjangkiti 169.000 di seluruh dunia.

Baca juga: Lembaga Eijkman Mengaku Dihubungi Kemenkes Bahas Pembuatan Vaksin Corona

Dilansir AFP Senin (16/3/2020), sejumlah negara di dunia ramai-ramai melakukan lockdown dan larangan masuk untuk memutus rantai penyebaran.

"Ilmuwan kami memainkan peranan penting dalam obat-obatan dan pengembangan vaksin. Kami tak bisa membiarkan yang lain melihatnya secara eksklusif," ujar Maas kepada Funke.

Mengutip sumber internal pemerintahan, harian Die Welt mempublikasikan laporan bahwa Trump menawarkan "miliaran dollar AS" kepada CureVac.

Presiden 73 tahun tersebut meminta agar hak paten penelian terhadap vaksin virus corona hanya diberikan kepada Negeri "Uncle Sam".

"Jerman tidak dijual," tegas Menteri Ekonomi Peter Altmaier kepada ARD Minggu (15/3/2020), sebagai tanggapan atas laporan itu.

Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer dalam konferensi pers diberondong pertanyaan apakah pemerintah bakal mengupayakan jalur hukum jika isu itu benar.

Seehofer menjawab, dia sudah menerima laporan sejenis dari sejumlah pihak, dan bakal mendiskusikan kebijakan yang mereka ambil dengan komite krisis.

Sementara CureVac dalam keterangan tertulisnya menyatakan, mereka tidak akan berkomentar. Meski begitu, Namun, mereka menolak laporan itu.

Baca juga: Pakar Herbal di Tunisia Untung Sebab Virus Corona

Tuai tanggapan

Laporan bahwa Trump berniat membeli akses penelitian vaksin virus corona di CureVac tak pelak memantik berbagai tanggapan di Berlin.

"Kerja sama internasional sangat penting sekarang. Jangan sampai dikaburkan kepentingan pribadi," jelas Erwin Rueddel, anggota komite kesehatan parlemen Jerman.

Seorang pejabat anonim AS menilai laporan itu "berlebihan". Pasalnya, mereka tidak hanya menggelar pembicaraan dengan CureVac.

"Pemerintah AS sudah berbicara dengan (lebih dari 25) perusahaan yang mengklaim bisa membantu vaksin. Kebanyakan firma itu sudah menerima pendanaan," jelas dia.

Sumber tersebut menolak tudingan bahwa Washington berusaha menyimpan obat virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu bagi mereka sendiri.

Pejabat itu menerangkan, pihaknya bakal terus membahas vaksin kepada setiap perusahaan yang menyatakan bisa membantu pengembangan obat.

Baca juga: Mendesak Kembangkan Vaksin Corona, Peneliti Lewatkan Uji Tes pada Hewan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com