Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Telah 'Selamatkan' Karier Politik PM Israel

Kompas.com - 18/03/2020, 08:27 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

YERUSALEM, KOMPAS.com - Wabah virus corona mendorong kembali persidangan Perdana Menteri Israel dan membuatnya memerintah pemerintahan darurat.

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel mungkin satu-satunya orang yang 'diselamatkan' oleh virus corona.

Pasalnya, Netanyahu yang dijerat tuduhan korupsi dan harus menghadapi persidangan pada Selasa (17/03/2020), terpaksa mundur dari jadwal persidangan karena wabah virus tersebut.

Netanyahu diminta pula untuk tetap bekerja di kantor dan mendirikan persatuan darurat untuk atasi wabah ini.

Persidangan korupsi Netanyahu sendiri akan dibuka pada 24 Mei mendatang, jauh sesudah Hari Peringatan dan Hari Kemerdekaan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Vaksin Corona Ditemukan, 45 Orang Diuji | Pesan WHO Uji, Uji, Uji

 

Dua acara itu merupakan momen penting nasional bagi Israel yang harus dipimpin perdana menteri. Pada momen itu, Netanyahu diyakini akan mendominasi 'panggung politik' sebagai perdana menteri.

Namun, Netanyahu bukan berarti bebas sebebas-bebasnya dari persidangan korupsi yang cukup mencemarkan namanya.

Dia tetap bertanggungjawab untuk mampu menghalau wabah virus corona dari negaranya. Netanyahu juga hadir pada acara TV bertajuk Bibi-Corona di seluruh saluran program.

Dia menggunakan alat peraga untuk memberikan instruksi pada warga Israel cara membersihkan hidung yang benar.

Juga menunjukkan video grafis yang menunjukkan dampak dari bersin yang tidak terkontrol. Beberapa pendapat seperti dikutip dari Middle East Eye, menilai bahwa acara TV itu kurang informatif.

Baca juga: Bantuan untuk Wabah Virus Corona, China Kirim Pakar Medis ke Italia

Ada pula anggapan bahwa itu semua hanyalah propaganda baru yang dilakukan Netanyahu untuk mengkampanyekan dirinya.

Bagaimana pun, Netanyahu tetap punya waktu dan tidak ada pilihan selain mengendalikan wabah virus corona sebelum kebenaran kasus korupsinya terungkap di persidangan.

Sistem kesehatan di Israel dikabarkan telah terabaikan selama bertahun-tahun. Netanyahu lebih memprioritaskan pembelian kapal selam dari Jerman (yang bertentangan dengan penilaian militer yang lebih baik). Daripada membeli tempat tidur rumah sakit dan alat bantu respirator.

Anehnya, meski notabene kalah tiga kali dalam pemilu, Netanyahu kini berusaha mengendalikan perpolitikan di Israel.

Baca juga: Israel Perangi Virus Corona dengan Sistem Anti-Terorisme

Strategi politik Netanyahu

Benny Gantz, pemimpin Biru dan Putih menolak tawaran darurat pemerintahan versi Netanyahu yang ingin menggabungkan pemerintahan Biru dan Putih Sayap Kiri-Tengah yang Netanyahu harap dapat didukung oleh Joint List (Daftar Parlemen Gabungan).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com