Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Darurat Nasional AS karena Virus Corona Bisa Lampaui Musim Panas

Kompas.com - 18/03/2020, 06:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC Arab

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa keadaan darurat nasional dapat bertahan sampai akhir musim panas atau bahkan lebih lama dari itu.

Dilansir dari BBC Araby, pada Selasa (17/03/2020), Trump mengimbau kepada warga AS dalam beberapa hari mendatang untuk menghindari pertemuan yang melibatkan lebih dari belasan orang.

Warganya juga diminta untuk tidak pergi ke bar, restoran, klub olahraga, dan tempat lain yang dihadiri banyak orang.

Dari Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa AS sedang menghadapi 'musuh tak terlihat yang sangat menular.'

Baca juga: Bertambah 2, Total WNI Positif Corona di Singapura Tembus Dua Digit

Sejauh ini, angka infeksi di AS tercatat sebanyak 4.748 kasus dan 93 kasus angka kematian. Pada Senin (16/03/2020) Trump mengumumkan beberapa peraturan baru di antaranya:

Pertama, seluruh warga AS dipersilakan tinggal di rumah. Termasuk untuk bekerja dan belajar dari rumah.

Kedua, perjalanan bebas, kegiatan berbelanja, juga kunjungan sosial harus dihindari. Setiap warganya juga harus mengindar dari fasilitas perawatan lansia (panti jompo).

Ketiga, siapa pun yang ditemukan positif terjangkit virus corona, harus tinggal di rumah berdampingan dengan keluarganya.

Trump mengatakan kepada wartawan, bahwa dirinya telah mengambil keputusan yang menekankan pada langkah-langkah penghentian infeksi.

Baca juga: Katup Seharga Rp 16.000 dari Printer 3D Jadi Penyelamat Nyawa Pasien Corona di Italia

Ada pun terkait kelanjutan kondisi darurat nasional, Trump pikir akan berlangsung sampai Agustus atau Juli. Atau bisa saja lebih lama dari itu. Selain itu, sejauh ini Trump belum memikirkan tentang aturan jam malam di tingkat nasional.

Menurut dia, AS bisa saja menghadapi kemerosotan ekonomi. Setelah konferensi pers yang dia gelar, saham pasar turun 12 persen. Hal itu sudah menunjukkan kerugian harian terburuk dalam sejarah ekonomi AS sejak 1987.

Saat ini Trump juga belum memutuskan penutupan perbatasan dengan Kanada. Namun, itu adalah hal yang saat ini menjadi pertimbangan pemerintah AS.

Dia juga membicarakan soal tes virus corona yang dikritik terlambat dilakukan. Pada mulanya, Trump dikritik karena kurang serius menghadapi wabah virus. Namun dia merasa manajemen krisisnya adalah yang terbaik.

Baca juga: Meski Diuji Coba ke 45 Relawan, Vaksin Virus Corona Belum Siap Selama Setahun

"Saya beri peringkat 10 (dalam skala penilaian 1-10, dengan 10 angka terbaik) untuk kinerja kami," ujarnya, "Saya pikir, kami telah melakukan pekerjaan dengan baik."

Padahal, Wakil Presiden AS, Mike Pence yang memimpin Tim Aksi Virus Corona mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya belum diperiksa.

Dia mengaku bahwa dirinya selalu berkonsultasi dengan dokter Gedung Putih dan mengatakan kalau dia tidak pernah memiliki kontak dengan orang yang terinfeksi. Dia dan sang istri juga tidak punya gejala virus tersebut.

Di beberapa kota besar seperti New York, New Jersey, Pennsylvania, Distrik Columbia, Ohio, California, Michigan, Massachussents dan Washington memberlakukkan penutupan bar, restoran. 29 negara bagian AS lainnya menyatakan lockdown.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com