Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Baru Lahir yang Terpapar Virus Corona di Inggris Mulai Pulih

Kompas.com - 16/03/2020, 17:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Bayi baru lahir yang terpapar virus corona di Inggris, dan menjadi korban termuda dunia dilaporkan "selamat dari bahaya" dan mulai pulih.

Ibu dari si bayi beberapa hari sebelumnya sempat dilarikan ke rumah sakit dengan dugaan pneumonia. Dia positif corona setelah hasilnya keluar sesaat setelah bersalin.

Keduanya dilaporkan dirawat di lokasi yang berbeda. Bayi yang baru lahir itu dirawat di Rumah Sakit North Middlesex, sedang sang ibu dibawa ke bagian infeksi khusus.

Baca juga: Baru Lahir, Bayi di Inggris Positif Terinfeksi Virus Corona

Berdasarkan pemberitaan The Sun via Daily Mail Minggu (15/3/2020), si bayi kini sudah melewati masa bahaya dan mulai pulih dari virus corona.

Diyakini, bayi tersebut tertular melalui bersin atau batuk, dan segera menjalani pemeriksaan virus SARS-Cov-2 tak lama setelah dilahirkan.

The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists mengimbau, bayi yang berada dalam kondisi sehat tidak boleh dipisahkan dari ibunya supaya bisa disusui.

Otoritas kesehatan juga menyatakan, perempuan hamil dan bayi mempunyai risiko rendah tertular SARS-Cov-2, dan kemungkinan menderita gejala ringan.

Hingga Senin (16/3/2020), Inggris telah melaporkan 1.391 kasus penularan patogen yang menyebabkan penyakit Covid-19, dengan 35 orang meninggal.

Pemerintah sempat menggulirkan rencana agar lansia yang berusia di atas 70 tahun diwajibkan menjalani karantina selama empat bulan.

Baca juga: Inggris Terapkan Hukuman Penjara bagi yang Menolak Dikarantina Virus Corona

Isolasi massal terhadap warga lanjut usia, meski mereka tidak menunjukkan gejala, bakal digodok dalam 20 hari mendatang.

Sebabnya tidak seperti infeksi lainnya, wabah yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, tersebut lebih banyak menjangkiti orang tua.

Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson meluncurkan berbagai paket pencegahan. Di antaranya mengerahkan pasukan untuk menjaga rumah sakit dan supermarket.

Kemudian polisi berusaha dikendurkan tugasnya, di mana mereka hanya akan bertugas jika kasusnya bersifat serius dan menewaskan seseorang.

Satu keluarga diperintahkan untuk mengisolasi diri mereka selama dua pekan jika ada satu saja anggotanya yang positif terinfeksi.

Tidak hanya melarang adanya pertemuan publik, pemerintah juga mengancam menahan orang yang menolak dikarantina virus corona.

Baca juga: Angka Perceraian di China Meningkat Saat Karantina Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com